Ampuh! Hanya Konsumsi Makanan Ini Radang Tenggorokan Langsung Sembuh

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA - Susah menelan, susah minum, hingga susah bicara sudah pasti sangat mengganggu. Namun jangan khawatir, gejala ini dapat disembuhkan hanya dengan mengonsumsi telur.

Radang tenggorokan atau faringnitis merupakan kondisi peradangan yang terjadi pada bagian tenggorokan.

Gejala yang dialami pun cukup umum, selain merasakan sakit pada tenggorokan, juga akan membuat penderitanya kesulitan melakukan aktivitas mulut yang mengandalkan tenggorokan. Seperti kesulitan menelan makan, minum, sampai pada kesulitan berbicara dengan orang yang lain.

Ada pun penyebabnya tidak lain yaitu infeksi bakteri, dan infeksi virus yang dikarenakan paparan alergen atau udara kering yang berupa debu yang ada di sekeliling kita.

Namun selain obat-obatan, telur diyakini ampuh mengobati radang tenggorokan.

Anda mungkin bertanya-tanya, memangnya radang tenggorokan bisa disembuhkan hanya dengan mengonsumsi telur?

Tentu jawabannya adalah iya, karena telur merupakan salah satu makanan yang dapat membantu mengatasi radang tenggorokan.

Hal tersebut merujuk pada studi yang dilakukan oleh The National Center for Biotechnology Information (NCBI).

Menurut studi tersebut, telur memiliki kandungan yang bersifat antiinflamasi atau antiperadangan. Karena itu, konsumsi telur baik untuk menangani radang tenggorokan. Kandungan tersebut, antara lain:

Fosfolipid

Rata-rata satu butir telur mengandung sekitar 1,3 gram fosfolipid. Banyak penelitian menduga sifat inflamasi fosfolipid datang dari senyawa fosfatidilkolin yang dikandungnya.

Lutein dan Zeaxanthin

Kuning telur mengandung berbagai antioksidan karotenoid. Karotenoid sendiri adalah pigmen yang berasal dari tumbuhan yang memberi warna kuning, oranye, dan merah pada buah serta sayuran.

Diketahui, lutein dan zeaxanthin adalah karotenoid utama pada telur. Suplementasi lutein dan zeaxanthin telah terbukti memiliki efek antiinflamasi dalam berbagai model eksperimental.

Tak hanya itu, protein pada telur memiliki sifat antibakteri dan imunoprotektif. Namun perlu dicatat, protein ternyata juga mampu memicu respons proinflamasi yang merugikan pada individu yang alergi terhadap protein telur.

Untuk itu disarankan bagi yang alergi terhadap telur untuk tidak mengonsumsinya. (dra/fajar)