JAMBIUPDATE.CO, JAMBI-Insiden pengeroyokan yang dilakukan oknum personel Brimob Polda Jambi terhadap seorang mahasiswa di Kota Jambi, hingga kini prosesnya masih terus berlangsung.
Polda Jambi melalui Sat Brimob pun telah merespon kasus ini.
Hal ini disampaikan oleh Kabid Humas Polda Jambi Kombes Pol Mulia Prianto, saat dikonfirmasi Rabu 3 Mei 2023.
Kata Kombes Mulia, Polda Jambi sangat menyesalkan kejadian tersebut. Terlebih lagi, ini melibatkan sejumlah oknum personel Brimob Polda Jambi.
“Laporannya memang sudah ada,” kata Kombes Mulia. Pihaknya pun kata dia, sudah langsung merespon kejadian ini.
Saat ini kata Kombes Mulia, para personel yang terkait kejadian ini sedang menjalani tindakan yang harus mereka terima.
“Para personel tersebut sudah diambil tindakan, berupa penempatan khusus dan proses investigasi,” kata Kombes Mulia.
Untuk korban, menurutnya sudah mendapat perawatan. Dia berharap agar korban juga segera pulih dan bisa beraktifitas seperti biasa.
Untuk diketahui, peristiwa ini terjadi Sabtu 29 April 2023 lalu.
Angga Kurniawan (20), seorang mahasiswa di Kota Jambi, dikeroyok sejumlah oknum personel Brimob Polda Jambi.
Dia bahkan mengaku diculik oleh sejumlah laki-laki. Awalnya kata dia, keributan pertama terjadi pada Senin 24 April 2023, pukul 11.30.
Saat itu, seorang pria datang ke kost pamannya Angga. Saat itu, dia dan sepupunya sedang duduk-duduk di depan pondok yang tak jauh dari kost tersebut.
Pria tersebut, kata Angga kemudian datang ke lokasi, dengan melintasi korban yang sedang duduk dan bermain ponsel.
Sepupu Angga lantas menanyakan pria tadi, mau cari siapa.
"Dakdo-dakdo," kata Angga, menirukan jawaban pria tersebut.
Mendengar hal itu, Angga kemudian menyauti pelaku, dengan mengulang ucapan pelaku.
Keributan antara Angga dan pelaku sempat terjadi. Mereka saling pukul, hingga akhirnya berhasil dilerai oleh penghuni kos, serta ayah korban.
Saat itu, keduanya sepakat berdamai dengan didampingi Polsek Jelutung. Mereka bahkan membuat surat pernyataan, dengan isi pengakuan kesalahan dari pelaku.
"Awalnya saya tidak tahu kalau dia itu anggota, ternyata dia nyari temannya yang juga anggota yang ngekos di sini," katanya.
Namun setelah itu, pelaku justru terlibat keributan antara sesama rekan-rekannya polisi di lokasi kejadian.
"Orang yang dia cari itu akhirnya keluar, dan saya dengar, ada yang bilang ngapain buat ribut di sini," sebutnya.
Kata Angga, pada malam itu, diduga sejumlah anggota aparat terlibat cek-cok di lokasi, sehingga Angga dan keluarganya meminta agar pelaku dan rekannya segera pergi dan tidak membuat keributan di lokasi.
Selang 6 hari pasca keributan, Angga ditelepon seseorang menggunakan nomor tak dikenal. Diajak bertemu di luar rumah.
"Saya ditantang, waktu itu saya tidak tanggapi dan saya jelaskan kronologis sebenarnya, siapa yang salah. Dan yang nelpon bilang, 'ya sudah' gitu, saya pikir sudah selesai," katanya.
Pada malam tersebut, sekira pukul 00.00 WIB, rekan Angga yang sedang bermain ke rumahnya kemudian pamit untuk pulang.
Namun, tidak berselang lama teman Angga menghubungi dirinya, melali DM Instagram, dan meminta tolong, lantaran kehabisan minyak di kawasan Kebun Kopi.
Angga dan sepupunya sempat mengaku curiga, dan takut bahwa hal tersebut adalah jebakan.
"Tapi saya kasihan lihat teman saya, saya nekat berdua sama teman saya untuk menemui ke lokasi," sebutnya.
Setibanya di lokasi, ia mendapati ia temannya bersama satu orang yang tidak ia kenal. Angga kemudian berhenti, belum sempat menurunkan standar sepeda motor, sejumlah orang dari balik pagar perumahan langsung menerjang sepeda motor korban.
Ia langsung melarikan diri, sementara rekannya yang datang ke lokasi bersama dirinya, lebih dahulu dikeroyok, hingga mengalami luka di bagian kepala.
Sementara dirinya, sempat berlari, namun, dikejar oleh teman-teman pelaku.
"Kalau keterangan pihak Polisi, ada 6 orang polisi, tapi saya tahu ramai di sana. Saya dikejar arah ke lorong Uka, dan saya dikeroyok dan kepala saya diinjak pakai sepatu PDL," katanya.
Setelah pengeroyokan di lokasi pertama itu, ia kemudian dibawa menggunakan sepeda motor, ia duduk di tengah bersama dua orang pelaku.
Saat dalam perjalanan, ia mengaku ditodong pakai senjata api.
"Saya diancam waktu itu, 'Kau diam, kalau tidak aku tembak kau'," ucap Angga, menirukan ucapan pelaku.
Angga tidak bisa berbuat banyak, ia tidak berani bicara, hingga akhirnya ia dibawa ke TKP ke dua, di sebuah perkebunan kosong milik warga, di kawasan Simpang Jalan Baru, Kebun Kopi, Kenali Asam Atas, Kotabaru.
Di lokasi ke dua ini, ia kembali dikeroyok hingga akhirnya tidak sadarkan diri.
"Saya tidak tahu lagi bang, saya dikeroyok lagi di sana, sampai saat saya sadar saya sudah di rumah. Katanya saya ditolong oleh satu orang warga dan diantar ke rumah saya," sebutnya.
Atas peristiwa tersebut, hingga saat ini, korban mengaku masih mengalami trauma, hingga harus pindah sementara ke rumah keluarganya. Kondisi fisiknya juga masih lemah. Atas kejadian itu, korban pun melapor ke Polda Jambi.
(*)
Alamat: Jl. Kapten Pattimura No.35, km 08 RT. 34, Kenali Besar, Alam Barajo, Kota Jambi, Jambi 36129
Telpon: 0741.668844 - 0823 8988 9896
E-Mail: jambiupdatecom@gmail.com