MERAPAT: Aktivitas bongkar muat barang dipelabuhan Tanggo Rajo selalau ramai oleh kapal yang datan.
Mencari Rezeki, Puluhan Buruh Panggul Bekerja Berkelompok
Pelabuhan Tanggo Rajo Ulu yang selalu ramai dengan aktivitas bongkar muatnya. Puluhan buruh pekerja kapal mengais rezeki dari kapal yang datang untuk bongkar mua barang.
Sebagai salah satu Kabupaten yang memiliki jalur perdagangan jalur laut, Kabupaten Tanjung Jabung Barat memiliki cerita unik, khususnya di Pelabuhan Tanggo Rajo Ulu. Ini karena pelabuhan tersebut selalu ramai dan nyaris tidak pernah sepi dari aktivitas, mulai dari pukul 06.00 wib, hingga matahari tenggelam jam 18.00 malam hari pelabuhan ini selalu ramai.
Dibalik itu semua masyakat lokal menuwai rezeki dengan adanya aktivitas yang tidak pernah sepi tersebut, dimana buruh panggul pekerja kapal selalu menanti adanya aktifitas bongkar muat barang dari kapal atau pompong-pompong kecil milik masyarakat yang jauh dari kota Kualatungkal. “Dari kerja menjadi buruh panggul seperti ini, ya lumayanlah sehari bisa dapat uang Rp 50 ribu sampai Rp 100 ribu, kalau sedang ramai banyak barang yang diangkut,” tutur Heri warga Tungkal Ilir yang berkerja di pelabuhan.
Aktivitas Pelabuhan Tanggo Rajo Ulu seperti aktivitas bongkar muat sembako hingga perabotan pecah belah keluar dari pelabuhan yang berada di pusat Kota Kualatungkal ini. dan disela aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanggo Rajo Ulu ini, puluhan buruh pekerja kapal yang mengais rezeki tampak sibuk membongkar muat barang dari kapal ataupun diangkut ke kapal.
--batas--
Satu per satu barang dilempar ke dalam kapal yang sudah siap-siap disambut oleh buruh lainnya yang tegak di dalam kapal menyambut lemparan kardus dari rekannya yang berada di seberang kapal. Aktifitas seperti ini sudah berlangsung sejak berpuluh-puluh tahun silam.
Heri menyebutkan ,berbagai macam barang yang dibongkar muat di pelabuhan ini, mulai dari sembako, barang manisan dibawa ke daerah hulu ada juga keluar seperti guntung, pulau Kijang Provinsi Riau begitu juga sebaliknya. “Tapi kalau sekarang tidak seramai dulu. Kalau dulu dalam sehari kami perorang bisa dapat rezeki sampai Rp 200 ribu setiap hari dari bongkar muat barang ini," tuturnya.
Disini para pekerja bekerja secara berkelompok, satu kelompok ada satu mandornya terdiri dari sepuluh sampai dua puluh orang.(**)
Penulis : GATOT SUNARKO, jambi ekspres