SENGETI, Setahun terbengkalai tidak termanfaatkan oleh Pemkab Muarojambi, akhirnya Unit Pengolahan Ikan (UPI) yang ada di Kemingking Kecamatan Taman Rajo akan diresmikan pemakaiannya. ‘’Proyek UPI yang merupakan program pusat yang masuk dalam proyek Minapolitan ini, Sabtu nanti akan diresmikan Mentri Kelautan dan Perikanan,’’ sebut kadis Kelautan dan Perikanan Provinsi Jambi, Syaipudin.
Untuk indonesia, akunya, Kabupaten Muarojambi yang pertama, terutama untuk pengolahan patin. "Kita sudah memiliki produk sendiri, yaitu fallet. Daging ikan patin yang telah dipisahkan dari tulangnya," sebutnya.
Sementara itu Kadis Peternakan dan Perikanan Muarojambi, P Lubis, mengatakan jika produk-produk telah dipasarkan untuk nasional. "Dalam pengolahan, kita mengolah seluruh ikan menjadi bahan yang bisa dimanfaatkan. Jadi tak ada limbah," sebutnya.
Dijadwalkan, peresmian UPI ini akan dilakukan pada 6 April 2013 mendatang. Kedatangan menteri juga tak hanya melakukan peresmian, tetapi juga mengikuti berbagai kegiatan, seperti pemanenan, pengolahan sekaligus melihat cara pengolahan hingga menjadi hasil yaitu fallet ikan patin.
Meskipun baru bergerak selama 15 hari, saat ini UPI ini sudah bisa memproduksi 500 kilogram ikan dalam sehari. Bahkan ditargetkan, dalam beberapa minggu ke depan, produksi ikan akan terus ditingkatkan lagi. Sehingga bisa menyuplai fallet ke seluruh wilayah di indonesia.
Sehingga kedepannya, patin yang dibudidaya masyarakat di kabupaten marojambi, takhanya untuk dipasarkan dalam bentuk ikan mentah. "Dengan begitu, masyarakat peternak ikan ini, tak perlu risau lagi kemana harus memasarkan produk mereka," jelasnya.
Untuk diketahui, Muarojambi memiliki 6000 kolam ikan yang tersebar di beberapa wilayah. Seperti di kasang pudak, tangkit, sungai duren dan beberapa wilayah lainnya. Selama ini, penjualan hasil panen ikan, terutama ikan patin, sempat menjadi polemik, karena tak ada tempat penyaluran. Namun dengan adanya UPI nanti, semua ikan akan dapat tertampung. (sumber: jambi ekspres)