Disperindag: Harga Karet Ikut Singapura
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jambi
juga mengamini harga karet belum stabil. Menurut mereka, hal ini
disebabkan belum stabilnya, harga Singapura.
Kadis perindag
melalui kabid Perdagangan Dalam Negeri, Filda Deviarni menambahkan,
selama ini memang masih banyak yang menanyakan terhadap disparitas
harga. “Harga yang kami rilis ini merupakan harga acuan yang ditetapkan
oleh pasar internasional. Sementara harga dipetani itu sudah merupakan
harga yang ditetapkan oleh pengepul,” tuturnya.
Filda
menambahkan, harga yang terjun bebas ini salah satu penyebabnya yakni
oleh kualitas karet petani yang belum 100 persen. Sehingga dari pihak
disperindag terus mendorongkan petani untuk menggunakan cuka pembersih
Deorub agar kualitas karetnya bagus sehingga karetnya dihargai lebih
mahal. “salah satu contoh petani yang sudah menghasilkan karet bersih
yakni kelompok Muhajirin yang berada di Muaro Jambi. Untuk hari ini
bokar mereka dihargai Rp 10.900,” paparnya.
Pengamat Ekonomi
Jambi, Pantun Bukit saat dikonfirmasi menyatakan dampak dari penurunan
harga karet ini cukup memberikan pengaruh terhadap perekonomian Jambi,
khususnya petani. Penurunan harga karet akan memiliki dampak terhadap
pendapatan petani yang nantinya akan berimbas ke daya beli petani.
Dengan turunnya daya beli petani makanakan berimbas terhadap permintaan.
Akibat
turunnya harga komuditi ternyata juga berdampak pada pasar otomotif
terlebih bagi pembiayaan sepeda motor di Jambi pada semester pertama
tahun 2014 ini. Dari data yang diperoleh dibeberapa penyedia leasing
dalam Kota Jambi diketahui, trend pembiayaan otomotif awal tahun 2014
mengalami penurunan yang sangat besar bahkan hamper 50 persen. Dan
akibat turunnya harga komoditas karet jelas dirasa oleh pelaku leasing,
bahkan sempat menimbulkan kredit macet, hanya saja jumlahnya tidak
terlalu besar.
--batas--
“Tingkat kredit macet memang tidak banyak, karena
komuditi baru-baru ini turun, kalau ini berlanjut dimungkikan akan terus
bertambah,” ujar Wendi, admin Asuransi Mega Auto (MAF) Finance saat
ditemui media ini, Selasa (8/3)
Wendi mengaku, tingkat kemacetan
pembayaran konsumen di MAF yang beralamatkan di Jalan Hayam Wuruk
Jelutung saat ini mengalami penurunan berkisar diangka 20 persen saja,
tentunya ini merupakan hal yang positif. Demikian juga untuk eksekusi
penarikan kendaraan hanya sebesar 20 persen dari total penyaluran.
Sementara
itu, Zulkifli dari Hikmah Finance mengaku turunnya harga karet
berdampak pada menunggaknya sejumlah pembayaran kredit motor, karena
kebanyakan patani karet memang membeli sepeda motor. Dan dari sisi
penjualan, saat ini juga mengalami penurunan sekitar 40 persen yang
hampir dirasakan banyak penyedia leasing.
“Turunnya harga
komoditas serta penerapan besaran DP sebesar 20 persen dari harga motor
jelas berdampak pada penjualan, tinggal bagaimana cara mengakali dengan
memberikan sejumlah promo potongan harga,” sebutnya.
Karena
turunnya harga karet, bagi masyarakat yang menunggak, oleh pihak leasing
tidak langsung dieksekusi karena bisa dilihat dari masa angsuran
sebelumnya. Apabila angsuran sebelumnya lancer maka diberikan tempo
untuk beberapa waktu sampai mampu diusahakan pembayarannya. "Kalau
tinggal sedikit masa angsurannya kita beri keringanan, dan bila lama
tunggakan biasa sampai empat bulan baru kita eksekusi," imbuh Zulkifli.
sumber: jambi ekspres