Siswa-siswi kelas XII panik. Mereka heboh, dan terkejut saat mendengar tentang 20 variasi paket naskah soal untuk setiap ruang ujian yang berisi 20 peserta. Dinda, Willy, Meta, Sarah, Obby, dan yang lainnya juga ikut-ikutan heboh. Mereka sampai sibuk protes dan berkicau di twitter. Mereka seolah merasa terzalimi. Padahal, kalau Xpresi telaah lagi, kenapa mesti pakai protes? Soal yang dibuat untuk UN 2013 sebanyak 20 paket, dan itu sesuai dengan jumlah siswa pada setiap ruangan, yakni 20 orang, artinya masing-masing mendapat satu paket. Nggak ada yang salah sama sistem yang baru ini. Karena dengan begitu, nggak ada peluang bagi peserta Ujian Nasional 2013 untuk berbuat curang dengan menyontek dengan teman satu ruangan, karena soal yang diberikan pada setiap siswa berbeda-beda. Tapi, kenapa masih banyak X-aholic yang kabarnya pada nggak setuju ya? Kenapa sih alasannya? Bahas yuk!
Pelaksanaan UN tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA)/sederajat yang dilaksanakan hari ini hingga 18 April 2013 mendatang, memang kabarnya menuai banyak perdebatan. Mungkin, karena perbedaan paket yang dianggap terlalu banyak. Dari angket yang Xpresi sebar, ternyata sebanyak 72,7% X-aholic memang nggak setuju dengan sistem UN yang baru ini.
“Dari sekelas, mungkin cuma 2 yang setuju. UN makin menakutkan,” kata Dwi Verdy Firmansyah, Siswa XII IPA 1 SMAN 8 Kota Jambi. Berbeda dengan 27,3% X-aholic lainnya yang menyatakan setuju. “Setuju aja, ini membuat siswa bisa mempersiapkan diri dengan lebih baik,” ujar Sandy Anugerah yang juga Siswa SMAN 8 Kota Jambi. Selain Sandy, Allyssa Permata Lestari, Siswi SMAN 3 Kota Jambi, juga menyatakan hal senada.
“Biar lebih fokus dan nggak ada yang bisa saling contek, kan?,” katanya kepada Xpresi saat ditanyakan mengenai 20 paket soal UN. Pendapat cewek yang akrab disapa Ochak ini, ternyata juga diamini oleh 33,3% X-aholic lainnya. Mereka menilai bahwa sistem baru ini semakin bagus, karena biar nggak ada yang bisa nyontek. Sementara 66,7% X-aholic lainnya, yang bilang kalau mereka juga setuj, mengungkapkan alasannya karena merupakan salah satu upaya yang baik untuk bisa mengetahui kemampuan siswa. Jadi memang kelulusan atas kejujuran, kan?
Oke, kalau tadi sudah ngebahas tentang alasan X-aholic yang setuju, sekarang Xpresi bakal tanya sama temen-temen yang katanya nggak setuju sama sistem 20 paket ini. Sebanyak 87,5% X-aholic dari kesleuruhan yang nggak setuju tadi, menilai bahwa UN kali ini seolah semakin dipersulit. Dipersulit apanya hayo? Dipersulit buat saling tukar kunci jawaban? Hihihi.
Sedangkan 12,5% X-aholic lainnya lagi beranggapan, bahwa sistem yang seperti ini bakal ngebuat siswa-siswi bakal ngedown duluan sebelum ujian. Makanya belajar dong! And the last, Xpresi pengen tau apa aja strategi jitu dari X-aholic menuju UN yang masih berjalan hingga 3 hari ke depan ini! Ternyata, sebesar 27,3% X-aholic mengaku cukup santai menghadapinya. Tapi tentunya dengan persiapan, usaha, dan belajar yang maksimal. Nah kalau sudah hari H gini ya jangan dibawa panik. Calm down baby! Berbeda dengan 72,7% X-aholic berikutnya, yang bilang bakal terus melakukan study orientation. Biar maksimal pokoknya!
Yang terpenting, harus jujur dan menghindari kecurangan. Belum bisa juga cara itu menjadi jaminan tidak adanya kecurangan. Jadi, sesungguhnya yang harus dipahami adalah bukan mengenai bagaimana cara meluluskan, tapi bagaimana meluruskan sikap keliru dalam menghadapi UN. Bagaimana UN kali ini bisa benar-benar dilakukan secara jujur. Yuk, semangat!(sumber: xpresi jambi ekspres)