MUARASABAK, Kadis Budparpora Kabupaten Tanjab Timur, Feri Marjoni, mengatakan wacana Rencana Induk Pariwisata Daerah (Ripda) di Tanjab Timur, terkendala anggaran. Karena dalam Ripda harus melalui setahun anggaran dan melibatkan tiga pihak yang benar-benar memahami Ripda. "Orang yang dilibatkan adalah orang yang betul-betul profesional dibidang pariwisata," ujarnya.
Dalam menentukan lokasi objek wisata, lanjutnya terlebih dahulu harus memiliki beberapa fasilitas seperti home stay, akses jalan yang baik dan pemandu bagi wisatawan. "Wisatawan kan berkunjung ketempat wisata untuk senang dan bisa beristirahat dengan santai," jelasnya.
Untuk melakukan Ripda, akunya, setidaknya harus memiliki anggaran Rp 200 Juta. Kepada tim Ripda pun sebelum menentukan lokasi objek wisata harus melakukan turun lapangan. "Tim ini melihat dan memantau apakah cocok atau tidak lokasi tersebut dijadikan tempat wisata," katanya.
Dia mencontohkan, seperti lokasi yang bisa dijadikan objek wisata yakni pantai Babussalam, kegiatan mandi Safar bisa dijual untuk dijadikan objek wisata. "Namun harus turun dulu melihat lokasi, akses jalan dan fasilitas di lokasi," jelasnya. (sumber: jambi ekspres)