Rencana pemerintah pusat untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi mulai berdampak di beberapa daerah. Tak terlepas seperti di Provinsi jambi. Saat ini, pemerintah Provinsi Jambi sudah melakukan rapat untuk menentukan upaya antisipasi jelang kenaikan harga BBM nantinya.
Akan tetapi, antisipasi yang dibahas hanya fokus soal tarif Angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dan angkutan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP). Hal ini diakui oleh Hendrizal, Kepala Biro Ekbang dan SDA kepada sejumlah wartawan, kemarin (29/5).
“Kemarin kita sudah rapat soal antisipasi kenaikan BBM terhadap angkutan. Pokoknya malamnya naik, siangnya sudah ada kejelasan berapa kenaikannya (tarif angkutan, red). Nanti akan menyesuaikan semua. Ini kan antisipasi. Berapa kenaikannya belum ditetapkan,” sebutnya.
Namun dia memastikan jika kenaikan BBM nantinya terjadi, maka tarif angkutan akan ikut naik. Sayangnya, di dalam rapat itu tak dibahas antisipasi secara keseluruhan. Baik untuk harga sembako dan kenaikan harga lainnya. “Kemarin hanya fokus ke angkutan saja,” sebutnya.
Ditanya berapa besaran kanaikannya, dia tak mau buka-bukaan. Bahkan, ditanya persentase kenaikan tarif angkutan itu dia juga enggan menyebutkannya. “Intinya kemarin rapat antisipasi kenaikan BBM. Berapa kenaikannya itu kami sepakat belum bisa diekspos karena takut bergejolak. Namun untuk kenaikan harga angkutan itu ada batasnya, ada batas atas dan batas bawah. Itu yang belum bisa ditentukan. Berapa persennya itu belum final kemarin,” ungkapnya.
“Bisa jadi kalau naik jadi Rp 4. 500 menjadi Rp 6. 500 itu ada hitungan perkaliannya berapa persen kenaikannya. Seandainya naik jadi Rp 5. 500 itu berapa persen naiknya nanti dihitung lagi,” tambahnya.
Lalu, bagaimana kompensasi untuk penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) pasca kenaikan BBM nanti. Apakah ada penambahan jumlah yang diterima nantinya? Dia mengaku itu juga belum dibahas. Lalu, apakah anggaran untuk kendaraan dinas juga akan dinaikkan nantinya? Dia juga tak bisa memastikan. “Transportasi dinas itu belum tahu, itu APBD, ya menyusaikan saja,” katanya. (sumber: jambi ekspres)