Unjuk rasa menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di simpang empat BI, Telanaipura, Kota jambi, Rabu (12/6) siang, diwarnai kericuhan. Kericuhan terjadi saat puluhan mahasiswa STMIK NH Jambi akan membakar ban mobil di tengah jalan.
Saat akan membakar ban bekas itu dengan bensin, tiba-tiba saja muncul seseorang yang langsung merebut bensin dari tangan pendemo. Namun, pendemo tetap nekad membakar ban itu dengan cara mengumpulkan kertas karton yang mereka bawa.
Pendemo menyatakan dengan tegas menolak rencana kenaikan harga BBM menjadi Rp 6.500/liter, menolak nasionalisasi aset migas, dan minta SBY–Budiono turun karena sudah gagal memimpin negara ini.
‘’Pemerintah mengatakan APBN jebol untuk menutupi subsidi. Yang jadi pernyataan, bagaimana bisa jebol kalau harga BBM saat ini Rp 4.500/liter. Dari situ pemerintah sudah bisa mengambil untung Rp 3.000 lebih/liter,’’ papar pendemo.
Sementara itu, Kanit Laka Lantas Polsek Telanaipura, Mujianto, mengatakan telah mengerahkan 15 personel dan dibantu dari Polresta Jambi untuk mengaman aksi para mahasiswa ini.‘’Mereka boleh demo asalkan jangan bertindak anarkis. Lalu lintas tetap dilancarkan, agar jangan mengganggu kenyamanan masyarakat berlalu lintas,’’ ungkapnya kepada Jambiupdate.com.
Pantauan Jambiupdate.com, aksi mahasiswa ini hanya berlangsung sekitar 30 menit dan sempatmenggangu kelancaran arus lalu lintas.(*)
Reporter : Aldi Saputra.
Redaktur : Joni Yanto.