SAROLANGUN, Masalah pendidikan bagi Suku Anak Dalam (SAD) di Sarolangun, dinilai warga masih kurang perhatian dari pemerintah. “Seharusnya pembinaan terhadap SAD dilakukan Pemkab secara berkelanjutan. Namun ini hal ini tidak dilakukan. Belum lagi dengan masalah agama yang dianut para SAD,” ujar sulaiman salah satu masyarakat Kecamatan Pauh.
Kurangnya perhatian terhadap pendidikan bagi SAD, tidak hanya di Kecamatan Pauh, tetapi juga dirasakan di Kecamatan Batin VIII, Mandi Angin, Kecamatan Batang Asai. ‘’Saya yakin jika pemerintah dengan sungguh–sungguh melakukan pembinaan terhadap SAD, mereka akan sama seperti masyarakat lainnya,” tegas Sulaiman.
Sementara Bunda Paud Sarolangun, Rosita Cek Endra, ketika dikonfirmasi mengenai anak-anak SAD mengaku ia sering turun langsung mengujungi SAD untuk memberikan pembinaan terhadap suku anak dalam. “Memang untuk melakukan seperti halayaknya anak-anak normal itu sangat sulit dan butuh proses yang panjang,” ujarnya.
Dijelaskannya, pihaknya terus melakukan pembinaan terhadap anak SAD terlebih bagi anak yang masih belum dewasa. “Kami terus mengupayakan agar pertumbuhan anak suku dalam sama seperti anak yang normal, baik itu dari segi kesehatan dan juga pendidikan,” pungkasnya. (sumber: jambi ekspres)