MERANGIN, Fosil yang terdapat di Geopark Merangin marak perjualbelikan. Fosil yang berasal dari kayu yang telah menjadi batu itu dibeli oleh toke-toke, kemudian dijual ke luar daerah. Berdasarkan informasi yang didapatkan, batu fosil yang menjadi andalan Geopark Merangin yang telah diusulkan sebagai salah satu warisan dunia ke Unisco ini, banyak terdapat di sungai-sungai di Kecamatan Renah Pembarap dan Bangko Barat.
Uniknya fosil tersebut, justru dimanfaatkan oleh sebagian toke untuk dipasarkan ke luar daerah. Masyarakat setempat yang tergiur dengan rupiah, akhirnya mengambil batu-batu fosil tersebut dan kemudian dijual.
Pembeli yang menampung mematok harga kepada masyarakat Rp 100 per kilogram. Dan untuk memuluskan usaha mereka, pembeli datang sendiri menjemput batu-batu tersebut ke lokasi.
Pantauan di lapangan di desa Mentawak, Kecamatan Nalo Tantan terdapat lokasi penampungan batu fosil tersebut. Batu bermacam ukuran dengan berat berton-ton itu siap untuk dijual ke luar daerah.
“Batu ini akan dijual ke Jakarta oleh penampung,” ujar sumber dilokasi, Kamis (27/6).
Sumber yang enggan namanya disebutkan ini mengatakan, sebenarnya usaha jualbeli batu fosil tersebut sudah lama dilakukan oleh masyarakat. Dan sejuah ini sebutnya tidak pernah ada larangan oleh pemerintah setempat. “Sudah biasa kok masyarakat jual batu seperti ini,” cetusnya.(sumber: jambi ekspres)