Ilustrasi : xpresi jambi ekspres
Ngabuburit, Jadi Ritual Wajib
Gio dan Tama, dua kakak beradik yang duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) ini lagi sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Eits, jangan ditanya puasa, mereka selalu full puasanya dari tahun ke tahun. Tapi kalau untuk urusan ngabuburit, mereka punya caranya sendiri-sendiri. Gio – gamers sejati ceritanya – pastinya menghabiskan waktu dengan bermain game-game online favorit-nya. Beda sama Tama yang justru memilih baca-baca komik Jepang kesayangannya. Iya, cara ngabuburit tiap orang memang beda-beda. Seru juga ya ngomongin ngabuburit, bahas yuk Guys!
Apa aja sih yang identik dengan bulan Ramadan selain iklan sirup di TV dan sinetron religi? Yak bener banget! Apalagi kalau bukan; ngabuburit! Dengan berbagai kreativitas, ngabuburit nggak lagi sekedar lemes-lemesan di kamar buat nunggu buka, tapi sudah jadi ajang gaul dengan berbagai kegiatan. Makanya nggak heran kalau sebanyak 59,6% X-aholic kompakan bilang kalau mereka suka banget ngabuburit.
“Ngabuburit itu pasti! Soalnya biar waktu nggak terasa panjang, hehehe,” buka Suci Wulandari, Siswi SMAN 6 Kota Jambi. Berbeda dengan 40,4% X-aholic lainnya yang justru bilang nggak suka. Yeah, every person is different.
Eh, tapi X-aholic sudah tau belum sih sebenernya ngabuburit itu apa? Menurut 55,5% X-aholic, mereka mengartikan ngabuburit itu menghabiskan waktu menunggu beduk. “Intinya kegiatan-kegiatan yang dilakukan biar waktu puasanya nggak terasa,” ujar Cut Zivana, Siswi SMAN 8 Kota Jambi. Pendapat Cut pun juga diamini oleh 34,3% X-aholic lainnya. Dan pengakuan mengejutkan datang dari 10,2% X-aholic, mereka katanya masih belum akrab dengan istilah ngabuburit.
Baiklah, Xpresi bakal jelasin sedikit tentang sejarah dan apa itu ngabuburit. Ngabuburit itu sendiri berasal dari bahasa Sunda ‘burit’ yang artinya waktu menjelang malam hari alias waktu Maghrib. Jadilah kata ‘ngabuburit’ berarti menunggu atau menghabiskan waktu hingga menjelang waktu Maghrib datang.
Kegiatan ngabuburit bisa dilakukan di mana saja, dengan kegiatan apa saja. Nah, berdasarkan survey yang didapat, sebanyak 20,4% X-aholic memilih ngabuburit dengan cara jalan-jalan ke pasar bedug untuk cari bukaan. Sementara 16,3% X-aholic lagi lebih nyaman kalo ngabuburitnya dihabisin dengan ngobrol santai di rumah temen. Dan sebanyak 20,1% X-aholic berikutnya menyatakan kalau mereka lebih suka online. Ada pula yang doyannya ngabuburit ke mall, kata 20% X-aholic. And the last, 23,2% X-aholic nggak ngabuburit kemana-mana, rumah jadi tempat yang paling nyaman kayaknya.
Menunggu adzan pada saat Ramadhan memang menjadi hal paling menyenangkan ketika berpuasa. Makanya selain perkara kemana, ngabuburit juga ditentukan ‘dengan siapa’ kamu bakal melakukannya. Sebanyak 39,1% X-aholic mengaku enaknya ngabuburit bareng temen. Ada pula yang lebih seneng bareng pacar, yaitu sebanyak 16,7% X-aholic. Keluarga pun juga jadi salah satu alternatif menarik, seperti pengakuan 26,9% X-aholic. Tapi, 17,3% X-aholic lebih nyaman ngabuburit sendirian aja. Apa nggak garing tu? Hehehe.
Ramadhan memang begitu spesial, karena X-aholic diajak untuk belajar meningkatkan empati dan simpati yang selama ini seringkali tenggelam karena tuntutan hidup. Namun, setiap niat baik selalu memiliki cobaannya sendiri, termasuk berpuasa. Salah satu cara untuk meminimalisir efeknya? Kamu bisa pilih cara ngabuburit yang tetap sehat dan syar’i.(sumber: xpresi jambi ekspres)