LIHAT HASIL PLENO: Ami Taher bersama Suhaimi Surah membuka amplop surat hasil pleno KPU Kerinci. Dari surat tersebut, pasangan calon ini tetap dinyatakan gagal maju di Pilkada Kerinci September 2013 mendatang
Kantor KPU Dijaga Ketat
KERINCI, Pasca Kantor KPU Kerinci didatangi ratusan massa simpatisan Ami Taher-Suhaimi yang menuntut agar kandidat mereka diloloskan menjadi calon bupati dan wakil bupati, sampai saat ini kantor KPU Kerinci masih dijaga ketat.
Pantauan dikantor KPU Kerinci sekitar pukul 10.00 Jum'at (26/7) kemarin sebuah water canon dan satu truk terparkir didepan kantor KPU Kerinci. Beberapa anggota kepolisian tampak berjaga-jaga dibeberapa sudut kantor KPU.
Sedangkan 1 pleton anggota Brimob dari Pamenang sudah tiba di Kerinci dan siap siaga jika terjadi unjuk rasa di kantor KPU. ‘‘Brimob sudah tiba di Kerinci,’‘ ujar salah seorang anggota Polres Kerinci yang berjaga di KPU.
Sementara itu tak satu pun komisioner KPU yang hadir dikantor KPU. Hanya Sekretaris KPU dan sejumlah staf saja yang masuk kantor.
Hal ini dikarenakan adanya informasi bahwa akan terjadi unjuk rasa susulan di kantor KPU. ‘‘Malam tadi orang rame ngumpul di rumah Ami Taher. Informasinya akan ada unjuk rasa lagi,’‘ ujar salah satu staf di KPU.
Komisioner KPU belum berhasil dikonfirmasi. Handphone Ketua KPU, Mulfi tidak aktif. Sedangkan anggota KPU lainnya, Sulaiman dan Rusydi tidak menjawab panggilan Jambi Ekspres.
Sebelumnya, sekitar pukul 16.00 WIB usai pleno KPU (25/07), hasil pleno disampaikan oleh Sekretaris KPU Darmawi kepada Ami Taher. Ami membacakannya dan menyebutkan bahwa ia tidak ditetapkan sebagai calon bupati dan wakil bupati. Ami mengimbau pendukungnya, agar menerima keputusan KPU. Ke depannya pihaknya akan melakukan upaya hukum.
“Saya harap kita ikhlas menerima ini, Allah yang menetapkan, semua harus tenang. Sampaikan kepada masyarakat Ami akan terus berjuang,” tuturnya.
Setelah membacakan keputusan KPU, Ami menyampaikan kepada pendukung yang menunggunya di depan kantor KPU. Walaupun kecewa dan banyak pendukungnya yang menangis dan histeris, para pendukungnya membubarkan diri dengan damai.
sumber: jambi ekspres