H dan Dokter D Disebut Ikut Tertangkap
MUARABUNGO, Isu hangat yang menggemparkan warga kabupaten Bungo yakni tertangkapnya dua pejabat teras di Pemerintahan Kabupaten Bungo yang sedang menggelar pesta sabu-sabu, masih menjadi topik utama.
Karena isu ini menjadi topic utama yang dibicarakan warga masyarakat Bungo, perkembangan isu tarsus terjadi, banyak yang mengatakan kalau yang tertangkap itu bukan saja Y dan I, tapi masih ada pejabat lain dengan inisial H dan juga seorang doktrr dengan inisial D.
Selain itu, banyak juga yang mengatakan kalau, beberapa hari sebelum hari raya Idul Fitri tersebut, memang ada yang melihat pejabat teras tersebut berada di hotel ternama di Bungo dan juga ada yang mengatakan kalau wanita yang disebut-sebut berinisial N itu adalah “gendokan” alias pacar simpanan oknum pejabat tersebut.
Untuk mendalami dan mengungkap isu ini, Polisi masih mencari data dan keterangan dari berbagai pihak. Tim yang dibentuk Polres ini, juga sudah meminta keterangan dari beberapa saksi mata, termasuk karyawan, satpam dan recepsionis di hotel tempat tertangkapnya pejabat Bungo tersebut.
Polisi belum menemukan data pasti, ada yang mengatakan tidak melihat dan mengetahui apa-apa dan ada juga ada yang mengatakan pernah melihat pejabat tersebut naik kelantai atas dan ada juga yang sempat berteleponan dengan wanita yang berinisial N.
Dalam telpon tersebut, gadis berinisial N ini sedang berteleponan dengan saksi, tiba-tiba N meminta untuk menghentikan telepon, karena ada salah satu pejabat yang disebut-sebut tersebut datang ke ruangan N dan ingin bertemu dengan N. Kejadian itu terjadi persis beberapa hari sebelum hari raya.
Soal adanya anggota Polisi yang mendamaikan tangkapan pesta sabu-sabu ini, belum ditemukan bukti-buktinya, karena setiap warga dan pekerja di Hotel tersebut ditanya, mereka hanya sebatas memberikan keterangan yang seperlunya saja. Apalagi, banyak juga karyawan Hotel yang terlihat ketakutan untuk memberikan komentar dan keterangan.
Sementara itu, aktivis LSM yang bernama Youngli, terlihat berkeliaran di kota Bungo, Sabtu (31/8) kemarin, Yongli terlihat bersama dengan aktivis LSM lain yang ada di Bungo, entah apa yang akan dibuat dan direncanakan oleh Yongli, namun yang jelas Yongli siap berkomentar dan berkata jujur untuk mengungkap kebenaran isu tersebut.
“Saya siap berikan komentar, jika memang dibutuhkan Polisi, namun yang jelas saya belum terima panggilan Polisi,” ungkap Yongli yang ditirukan oleh Ruli sekretaris LSM Padams kepada wartawan kemarin.
sumber: jambi ekspres