Pasca kesurupan massal yang terjadi, Senin (16/9), aktivitas belajar-mengajar di SMAN 11 Kota Jambi, Rabu (18/09) pagi, kembali normal seperti biasa. Untuk menghindari peristiwa serupa terulang, pihak sekolah mengadakan pengajian.
Kepala SMAN 11 Kota Jambi, Zul Asri, saat dikonfirmasi di ruang kerjanya mengatakan telah menginstruksikan seluruh siswa agar kembali masuk melaksanakan aktivitas belajar-mengajar seperti biasa. Peristiwa kesurupan tempo hari tidak menjadi penghambat untuk melaksanakan proses belajar-mengajar.
Setelah peristiwa yang mengejutkan itu, selaku Kepsek dia telah mengajak para siswa, majelis guru, dan pegawai TU untuk melaksanakan pengajian atau tausyiah di sekolah. Zul menduga 50 siswa yang kesurupan itu punya masalah pribadi di luar sekolah.
''Dalam tausyiah tadi, ustadnya mengatakan, sebab pertama mereka kesurupan adalah punya masalah di luar sekolah'', ungkap Kepsek, Zul Asri.
Sementara itu, mantan petugas keamanan sekolah, Jainudin (60), menuturkan sejak SMAN 11 berdiri baru kali ini terjadi kesurupan terbanyak, yakni sekitar 50 siswa. Kalau tahun-tahun sebelumnya hanya 1 atau 2 siswa.
''Waktu saya masih di sana dulu, tiap Jumat selalu dilaksanakan salat duha berjemaah antara pihak sekolah dengan para siswa. Namun, sejak 2 tahun terahir kebiasaan itu sama sekali tidak dilaksanakan lagi'', terang Junaidi.
Untung, petugas keamanan saat ini, membeberkan ada satu sumur tua di SMAN 11 Kota Jambi. Posisinya tepat di belakang sekolah. Menurut orang pintar, sumur tua itu dihuni makhluk gaib yang tak kasat mata.
''Sumur itu dulu pernah masuk acara 'Tukul Jalan-jalan di Trans7'. Waktu itu dari dalam sumur bermacam-macam makhluk gaib yang keluar'', ungkap Untung.
Sebagaimana dilangsir jambiupdate.com sebelumnya, sekitar 50 siswi SMAN 11 Kota Jambi mengalami kesurupan massal di saat upacara pengibaran bendera merah putih di lapangan sekolah, Senin (16/09) pagi.(*)
Reporter : Aldi Saputra.
Redaktur : Joni Yanto.