MERANGIN, Para supir dan kernet mobil angkutan penumpang Antar Lintas Sumatera (ALS) melaporkan beberapa orang oknum petugas TPR Terminal Pulau Tujuh Merangin kepihak berwajib karena melakukan pemukulan terhadap beberapa orang supir dan kernet bus ALS.
Menurut salah satu supir bus ALS, Idris (30) Kamis (12/12), dia dipukul pada Senin (9/12) sekitar pukul 22.00 WIB. Saat itu, Idris yang mengemudikan bus ALS masuk ke Terminal Pulau Tujuh Merangin dengan maksud membayar retribusi. Tetapi usai membayar dia disuruh petugas untuk memarkirkan mobil ke tepi dan disuruh turun.
"Saya tanya, ada masalah apa, tapi malah dipukul mereka (petugas,red). Termasuk dua kernet dan satu teman supir saya," akunya Idris kepada wartawan.
Idris (Sopir Bus ALS) :
Saya tanya, ada masalah apa, tapi malah dipukul mereka (petugas,red). Termasuk dua kernet dan satu teman supir saya.
"Saya tidak tahu masalahnya apa, mereka (petugas) ramai," kata Idris sambil menunjukan luka lebam di kening bagian kiri dan pipi atas sebelah kanan kepada wartawan di Mapolres Merangin Kamis (12/12).
Selanjutnya, setelah dipukul mereka dihampiri oleh Kepala Terminal. "Disitu pak kepala bilang orang bus ALS ada yang mukul petugas. Tapi kami tidak tahu siapa orangnya. Saat itu diruangan ada empat orang petugas," urainya.
Kemudian, kata Idris mobil bus ALS yang dikemudikannya langsung disuruh pergi. Namun sampai di Singkut Kabupaten Sarolangun, Idris langsung melaporkan kejadian ini ke Persatuan ALS di Singkut. Bersama pria yang disebutnya adalah Opung, mereka langsung ke Polres Merangin untuk melaporkan kejadian ini.
Aksi pemukulan supir dan kernet bus ALS kembali terjadi Rabu (11/12). Saat itu, Ahrudin (22) yang merupakan kernet dari bus ALS tiba di Terminal Pulau Tujuh sekitar pukul 19.30 Wib. Kemudian dia langsung turun guna membayar retribusi. Tetapi dia mengaku dipukul. “Tetapi pas teman saya turun, mereka datang ramai-ramai. Saya kena pukul di kepala bagian belakang. Kami langsung pergi dan melapor ke Polsek Bangko,” akunya.
Namun, sekitar pukul 13.00 Wib, Tim Penyidik Satuan Reskrim Polres Merangin sedang melakukan penyidikan terhadap dua orang petugas. Akan tetapi berselang 35 menit kemudian dua petugas dari Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Merangin yakni Erman Sayuti dan Amin Hudori menemui Tim Penyidik Satreskrim Polres Merangin.
--batas--
Mereka datang bersama Mus. Mus merupakan salah satu perwakilan persatuan ALS di Margoyoso. Diungkapkan Mus, dia belum mengetahui persis persoalan ini. “Kalau memang petugas ingin mencari personil mobil bus ALS yang diduga memicu perkelahian, tentu bisa kita bantu asalkan diketahui berapa nomor serinya. Ya jangan main pukul sembarangan petugas saja,” kata Mus di Mapolres Merangin.
Meski demikian, salah satu petugas dari Dishubkominfo yakni Amin Hudori dibincangi Koran ini juga mengakui belum tahu sebab terjadinya pemukulan tersebut. “Saya kurang tahu juga bagaimana perkelahian ini terjadi,” singkat Amin.
Ketika dikonfirmasi media ini, Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Merangin Irdam belum bisa dimintai komentar. Ketika dihubungi via ponsel sekitar pukul 17.24 Wib tidak diangkat. Sementara pesan singkat yang dikirimkan juga tidak ditanggapi.
Sementara, pada waktu bersamaan perwakilan ALS Margoyoso Mus mengatakan dia sudah bertemu dengan Kepala Dishubkominfo. Pertemuan singkat tersebut tak berapa lama setelah mendatangi Mapolres Merangin. “Sudah bertemu, pihak Dishubkominfo menyebutkan rencana berdamai. Tapi kita nunggu Ketua Persatuan ALS Opung Siregar dulu,” singkat Mus dihubungi media ini.
sumber: jambi ekspres