Banyak Rumah Tak Layak Huni
Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus (HBA) mengakui jika hingga saat ini masih banyak rumah tak layak huni di Provinsi Jambi. Hal ini disampaikannya usai menerima bantuan CSR berupa bedah rumah dari 2 perusahaan, di Rumah Dinas Gubernur, kemarin (8/1).
“Yang sudah terdata di Tanjung Marwo ada 5 buah rumah di Kecamatan Muara Tembesi yang belum dibedah. Lalu di daerah Talang Duku ada 86 buah rumah masyarakat yang tak layak huni. Disamping daerah lainnya,” akunya kepada sejumlah wartawan.
Dia memberikan apresiasi kepada sejumlah perusahaan yang mau membantu melakukan bedah rumah. Dalam penyerahan bantuan CSR untuk bedah rumah, kemarin, disalaurkan oleh PTEnergasindo Heksa Karya sebanyak 20 unit dan PT Astra sebanyak 10 unit.
“Diharapkan juga nanti pengusaha di sekitar kawasan Provinsi Jambi itu yang mempunyai pabrik minyak bantu donk rumah masyarakat kita yang sangat miskin disana. Saya bilang kepada mereka, apakah di sekitar pabrik mereka masyarakat kita ada yang hidupnya sangat miskin dan butuh perhatian kita, jadi saya harapkan minta perhatian dari para pengusaha kita,” imbuhnya.
--batas--
Pengusaha di dalam Kota Jambi, dikatakan Gubernur, juga telah menyatakan kesediaannya untuk menyalurkan bantuan bedah rumah ini. “Ada lagi 35 buah rumah yang dinyatakan pengusaha di Kota siap membantu bedah rumah, itu ada 35 buah rumah yang dananya disiapkan mereka. Kalau semua pengusaha di Jambi ini, perhatian kepada orang yang sangat miskin, negeri kita ini berkah insya Allah,” ujarnya.
Sayangnya, hingga saat ini, belum ada satupun perusahaan batubara yang beroperasi di Jambi memberikan kontribusi untuk masyarakat. “Pengusaha batubara sampai sekarang belum ada, namun bakal ada juga mudah-mudahan,” sebutnya.
Sementara itu, Priyo Brojonegoro, Presiden Direktur PT Energasindo Heksa Karya menyatakan, bantuan yang diberikan pihaknya adalah senilai Rp 10 juta untuk 1 rumah yang dibedah. “Artinya ada Rp 200 juta untuk 20 rumah,” katanya.
Dia mengatakan, jumlah bantuan tersebut memang tidak besar. Namun, hal itu sangat berarti bagi masyarakat. “Tidak besar namun kalau terus-terusan kan baik. Tidak terlalu besar, namun untuk masyarakat ini sangat berarti,” katanya.
Sementara itu, Mudasir, manajer PT Energasindo Heksa Karya Jambi menjelaskan, areal lokasi usaha perusahaan ini mulai dari Tempino sampai Selincah. “Jadi 2009 itu pengalihan dari diesel untuk pembangkit PLN itu ke gas. Kita menyuplay ini ke PLN. Satu-satunya suplay gas ke PLN Jambi adalah dari PT Energasindo,” pungkasnya.
sumber: jambi ekspres