DRAINASE: Wakil Bupati Muarojambi meminta kepada Dinas PU Muarojambi
untuk membenahi drainase khususnya di Komplek Perkantoran Bupati
Muarojambi di Bukit Cinto Kenang, yang jika hujan dipastikan akan
tergenang air.
SENGETI, Drainase di Komplek Perkantoran Bupati Muarojambi di Bukit Cinto Kenang saat ini selalu tergenang air jika hujan turun, bahkanm menyebabkan air meluap ke aspal jalan. Pantauan di lapangan drainase yang mapet berada di depan kantor Dinas Kesehatan, gerbang masuk komplek, di depan kantor Bappeda, serta di depan Kantor Dinas Kehutanan.
Meluapnya air di komplek perkantoran ini, membuat PNS di komplek perkantoran merasa kurang nyaman jika hendak melintas di lokasi banjir. ''Kalau hujan berhenti airnya langsung surut mendingan ini tidak, walau hujan berhenti setelah beberapa jam baru surut,'' tutur salah seorang PNS.
Terpisah, Wakil Bupati Muarojambi, H Kemas Fuad, ketika dikonfirmasi mengenai banjir dadakan ini, mengatakan dirinya akan meminta Dinas PU untuk membenahi drainase yang rusak. ''Saya akan menginstruksikan Dinas PU untuk membenahinya. Karena ini menyangkut kinerja dan juga SDM, jika kinerja saja rusak bagaimana SDM-nya,'' tutur Wabup di ruang kerjannya kemarin.
Wabup menjelaskan permaslahan drainase ini sebenarnya sudah dibicarakan dalam persiapan MTQ tingkat provinsi jambi dalam persiapan tersebut seluruh drainase serta jalan akan diperbaiki. ''Jalan yang berlubang di komplek ini kan sudah diperbaiki. Hanya drainasenya saja yang belum, saya kira tersumbat karena sampah yang menumpuk, maklumlah drainase itukan dibangun sudah lama,'' sebutnya.
Wabup memaparkan belum ada rencana untuk membuat drainase baru atau pun melakukan pelebaran drainase yang ada saat ini. ''Saya akan melakukan pengecekan seluruh drainase dengan tenag teknis dan pptknya untuk mencari penyebab utama banjir ini,'' imbuh Wabup.
Wabup memperkirakan selain karena usia bisa saja bagian pembuang air lebih tinggi dari bagian penampungan sehingga terjadi genangan air. ''Semua drainaser inikan berhubungan satu dengan yang lainnya. Makanya dicek dulu apakah ketinggiannya yang tidak seimbang atau memang tidak bisa menampung intensitas air. Jika begitu tidak menutup kemungkinan akan dibangun bak penampungan air,'' tandasnya. (sumber: jambi ekspres)