Siswa Boleh Pilih After School Activities, Guru Ciptakan Suasana Belajar yang Menyenangkan

SHANGHAI Community International School (SCIS) di Shanghai memang membuat mata rombongan kami guru favorit Jambi Ekspres terbelalak. Lengkapnya fasilitas untuk siswa membuat belajar di sekolah internasional ini begitu nyaman.

Melifatma, M.Pd, Shanghai

SCIS adalah sekolah swasta yang mendidik siswa dari tingkat dasar dan menengah. Jika disandingkan dengan tingkat pendidikan di Indonesia, SCIS memiliki lower school atau SD dengan lama pendidikan lima tahun, middle school atau SMP dengan lama pendidikan tiga tahun, dan high school atau setara dengan SMA dengan lama pendidikan 4 tahun.

Menurut Mr. Jason, kurikulum yang digunakan SCIS mengacu pada kurikulum pendidikan Amerika, namun berstandar internasional. Jumlah siswa setiap lokal berkisar 14-18 orang. Sedangkan untuk jam belajar adalah dari pukul 8 pagi hingga 3 sore.

‘’Dalam satu minggu siswa belajar dari hari Senin hingga Jumat,’’ ujar Mr Jason.

Di sekolah ini, siswa bisa memilih after school activities, seperti kelas olahraga; sepak bola, bola basket, renang, kelas seni; drama,club film, orkestra, teater, kelas klub akademi; klub masak, klub komputer, robotik, digital photography, kelas kebudayaan china; kaligrafi, Mandarin, taiji, dan kelas bahasa; Bahasa Belanda, Bahasa Jerman, Bahasa Italia, dan lain lain. Masih banyak lagi kelas pilihan yang bisa diikuti siswa setelah jam sekolah wajib.

Tujuan dari kegiatan setelah jam sekolah adalah untuk mengembangkan bakat siswa sesuai dengan pilihannya, sehingga ketika mereka menyelesaikan pendidikan di SCIS, mereka memiliki keterampilan yang bisa mereka pergunakan untuk meningkatkan kualitas kehidupan mereka kelak. Tujuan ini juga berkaitan dengan misi pendidikan pemerintahan Tiongkok bahwa para pelajar diarahkan untuk memiliki jiwa mandiri dan enterpreneurship.

Guru yang mengajar di SCIS berasal dari Tiongkok dan Negara-negara berbahasa Inggris, dan mempunyai kualifikasi pendidikan yang bagus sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkannya. Dalam pembelajaran di setiap kelas,  guru menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan bagi siswa. Seperti yang disampaikan oleh salah satu guru kesenian yang saya jumpai ketika melihat kelas-kelas di sekolah tersebut.

Guru tersebut mengatakan bahwa untuk membuat siswa merasa nyaman berada di ruang kelas, berikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan pikiran mereka. Melakukan permainan-permainan sederhana di dalam kelas juga bisa menambah keberanian dan kepercayaan diri siswa untuk aktif dalam kegiatan belajar. Guru perlu memiliki dan mencari cara cara mengajar yang sesuai dengan kondisi dan lingkungan siswa.

Siswa setingkat SMA di SCIS diberikan kesempatan untuk mengikuti pendidikan IB (International Baccalaureate) Diploma, semacam pendidikan yang mempersiapkan siswa  familiar dengan aktifitas di universitas. Pendidikan IB ini mengembangkan keterampilan analitical reading, fluid writing dan critical thinking yang diintegrasikan dengan teknologi yang  berkembang. Keterampilan tersebut mereka butuhkan ketika melanjutkan pendidikan ke universitas.

Kami juga diberikan kesempatan untuk mengelilingi sekolah tersebut dengan dipandu oleh tiga orang siswa setingkat SMA yang dengan senang hati memberikan keterangan dengan sangat detail untuk setiap ruangan yang kami singgahi. Dimulai dari ruangan theater yang mampu menampung lebih dari 1000 penonton untuk menikmati drama musikal, orkestra, dan kegiatan seni lainnya yang semuanya diperankan oleh siswa sekolah tersebut.

Gedung teater ini bersebelahan dengan cafe yang menyediakan makanan dari berbagai negara setiap harinya untuk makan siang siswa tanpa dipungut biaya, karena sudah masuk dalam biaya sekolah. Kemudian kami juga dibawa ke gedung setingkat SD, SMP, dan SMA yang terpisah pisah, dan fasilitas yang dimiliki gedung tersebut: seperti perpustakaan, lounge, dan locker. Hasil karya siswa seperti lukisan, tulisan, dan karya lainnya dipajang sepanjang dinding lorong lorong kelas yang kami lalui.

Untuk kegiatan olahraga, SCIS memiliki fasilitas yang sangat lengkap. Kami diajak untuk melihat fasilitas olahraga yang terdapat di dalam ruangan. Selain ruangan multi guna untuk bola basket dan bola voli, juga terdapat ruangan untuk berenang, ruang gymnastics, dan panjat tebing. Sedangkan untuk kegiatan luar kelas, tersedia lapangan luas nan hijau untuk bola kaki.

Untuk tingkat SD juga terdapat play ground bagi siswanya. Kami sungguh terkagum-kagum dengan fasilitas kebugaran yang disediakan oleh SCIS untuk siswanya.

Sebelum meninggalkan sekolah ini kami sempat bertemu dengan kepala sekolahnya dan berfoto bersama. Pengalaman mengunjungi SCIS sangat bermanfaat bagi saya dan rekan rekan guru lainnya karena menambah wawasan kami tentang dunia pendidikan di luar negeri. Kunjungan ini memberikan ide apa yang sebaiknya dilakukan untuk kemajuan sekolah tempat kami mengajar.

Saya sangat berterimakasih kepada Jambi Ekspres yang telah memberikan kesempatan berkunjung ke salah satu sekolah terbaik di China. Semoga program guru favorit ini terus berjalan untuk kemajuan pendidikan provinsi Jambi. Jaya selalu Jambi Ekspres (bersambung)