Ekspresi pemain Italia, Alessandro Florenzi setelah gagal memaksimalkan peluang yang diperoleh menjadi gol, pada laga leg kedua play off PD 2018 lawan Swedia, di Giuseppe Meazza.

Kaleidoskop 2017: 8 Kejadian Paling Tragis Sepak Bola Dunia, Nomor 8 dari Indonesia

Posted on 2017-12-29 22:01:20 dibaca 2030 kali

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA–Sepakbola bukan hanya tentang kejadian menggemberikan di lapangan hijau. Tidak sedikit kejadian atau momen menyedihkan atau mengecewakan.

Momen menyedihkan tersebut bisa dibilang tak terprediksi dan membuat sebagian besar pencinta sepak bola menjadi kecewa. Kadang musibah juga datang tak diduga.

Dikutip dari Jawapos.com, berikut ini rangkuman momen yang dirasa benar-benar berujung kekecewaan dan kesedihan terutama lewat pandangan keseluruhan penikmat serta pelaku sepak bola.

1. Cheick Tiote Meninggal Dunia

Semua pencinta Premier League pasti tahu Tiote. Salah satu gelandang pengangkut air terbaik di era modern yang mencetak gol luar biasa pada comeback terbesar Newcastle United menghadapi Arsenal beberapa tahun lalu.

Sang pemain meninggal pada usia 30 tahun saat kolaps ketika berlatih bersama timnya saat itu Beijing Enterprise. Dia diketahui terkena penyakit jantung pada momen tersebut.

2. Kisah Mengharukan Bradley Lowery

Bocah fan Sunderland Bradley Lowery yang sudah akrab dengan Defoe, meninggal dunia karena Kanker. (AFP)

Bradley Lowery adalah bocah fan Sunderland yang menderita penyakit Neuroblastoma. Dia berkesempatan bertemu dengan para pemain Sunderland musim lalu, terutama pemain favoritnya, Jermain Defoe. Bahkan Defoe dan Bradley sudah sangat dekat.

Pada akhirnya, nyawa Bradley tak bisa diselamatkan karena Kankernya. Defoe tak bisa menahan air mata pada konferensi pers saat bercerita soal ini. “Saya mencintai dia dan begitu juga sebaliknya.”

3. Kolapsnya Fernando Torres

Sebuah momen mengerikan terjadi ketika Fernando Torres kolaps ketika ditubruk dari belakang oleh Alex Bergantinos kala Atletico Madrid vs Deportivo La Coruna.

Torres langsung kolaps dan semua pemain Atletico panik dan mencoba membuka mulut. Torres dilarikan ke rumah sakit dan beruntung, kondisinya bisa diselamatkan dan tak parah.

Memang sudah sangat banyak orang yang menangis dan sedih takut Torres tak bisa diselamatkan mengetahui dia adalah salah satu striker fenomenal di era modern.

4. Belanda Kembali Gagal Capai Fase Final Turnamen Internasional

Nasib Timnas Belanda benar-benar buruk. Mereka gagal ke Euro 2016 lalu dan belum juga bisa bangkit setelah itu. Belanda juga dipastikan gagal ke Piala Dunia 2018. Ini benar-benar menjadi masa paceklik bagi mereka.

Tak hanya Belanda, Amerika Serikat, Cile, hingga Italia juga tak bisa tampil di Piala Dunia nanti. Sebuah bukti bahwa sepak bola modern penuh dengan kejutan.

5. Tangisan Buffon, Italia Tak Lolos Piala Dunia 2018

Memang kegagalan Italia ke Piala Dunia 2018 menjadi perbincangan yang sangat kental. Ini bukan sesuatu yang normal karena Italia adalah salah satu tim yang identik dengan kesuksesan di ajang ini.

Tak ayal, Gianluigi Buffon pun meneteskan air mata. Memang Piala Dunia bisa jadi harapan terakhirnya sebelum pensiun. Tapi, hal itu tak bisa terealisasi karena kegagalan tersebut.

6. Kegagalan Coutinho ke Barcelona

Salah satu hal menyedihkan adalah melihat upaya Barcelona yang sangat keras untuk mendatangkan Philippe Coutinho ke Liverpool musim panas lalu. Mereka membuat tiga tawaran super besar yang ditolak Liverpool.

Semakin menyakitkan ketika tahu Coutinho juga sudah sangat ingin ke Barcelona. Hal ini dia ungkapkan langsung. Beruntung bagi Liverpoo, Coutinho tetap tajam bersama mereka walau disinyalir setengah hati.

7. Atletico Tersingkir di Fase Grup Liga Champions

Atletico Madrid adalah salah satu tim spesialis Liga Champions dalam beberapa tahun terakhir. Mereka selalu mampu membuat kejutan di sana. Sayangnya, pada Liga Champions musim ini, semua berbeda.

Atletico gagal bersaing dengan AS Roma dan Chelsea. Mereka hanya meraih satu kemenangan dari enam laga sehingga dipastikan harus melanjutkan kiprah ke Liga Europa.

8. Meninggalnya Choirul Huda jadi Perhatian Dunia

Di antara sejumlah momen menyedihkan yang terjadi di pentas sepak bola, persitiwa meninggalnya kapten sekaligus kiper Persela Lamongan, Choirul Huda layak masuk daftar ini.

Pasalnya, kabar duka dari Tanah Air ini tidak hanya menyisakan kesedihan bagi publik bola Indonesia, tapi juga dari berbagai belahan dunia.

Pada 15 Oktober 2017, Huda bertabrakan dengan bek sesama pemain Persela, Ramon Rodrigues, dalam laga kontra Semen Padang. Tabrakan itu membuat Huda kolaps di lapangan.

Tim medis pun bergegas membawanya ke rumah sakit terdekat. Namun nyawanya tak tertolong meski telah mendapat pertolongan. Ia dinyatakan tewas karena hypoxia atau kekurangan oksigen, akibat benturan itu. Membela satu klub sepanjang karirnya, Huda harus menutup usia di umur 38 tahun.

Kejadian ini sontak membuat LA Mania dan Persela berduka. Sejumlah pemain bola luar negeri seperti Petr Cech hingga Paul Pogba turut menyatakan bela sungkawa. Sejumlah laga amal hingga berbagai tribute digelar bagi Huda, yang disebut sebagai simbol loyalitas dalam sepakbola atau one man one club.(fat/rap/JPC/pojoksatu)

Sumber: www.pojoksatu.id
Copyright 2019 Jambiupdate.co

Alamat: Jl. Kapten Pattimura No.35, km 08 RT. 34, Kenali Besar, Alam Barajo, Kota Jambi, Jambi 36129

Telpon: 0741.668844 - 0823 8988 9896

E-Mail: jambiupdatecom@gmail.com