BI Paparkan Strategi Pendongkrak Ekonomi Jambi

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI- Sejak 2013 pertumbuhan ekonomi regional Sumatera mulai mengalami perlambatan, termasuk Provinsi Jambi. Namun di Jambi, sejak 2015 hingga Triwulan I 2018 pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi selalu tumbuh dibawah 5 persen.

Hal ini disampaikan oleh Fadhil Nugroho, selaku Deputi Kepala Kantor Bank Indonesia (BI) Provinsi Jambi dalam seminar strategi mendorong pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi di Swiss-Belhotel, Selasa (7/8).

Dikatakannya, tahun 2015, ekonomi Jambi tumbuh sebesar 4,2 persen, berlanjut ditahun berikutnya sebesar 4,4 persen, kemudian tumbuh 4,6 persen hingga pada triwulan II 2018 tumbuh sebesar 4,70 persen.

Fadhil Nugroho mengatakan, bahwa pertumbuhan ekonomi Jambi mengalami perlambatan cukup dalam di tahun 2015. Sejak 2015 hingga Triwulan I 2018, pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi selalu tumbuh dibawah 5 persen.

Strategi yang mendorong pertumbuhan ekonomi daerah bisa ditempuh lewat dua cara yaitu mendorong pertumbuhan di Kabupaten atau Kota yang berkontribusi paling besar terhadap PDRB Jambi dan mendorong konvergensi sektor ekonomi utama Provinsi di setiap Kabupaten atau Kota.
“Ada empat Kabupaten atau Kota yang mendominasi ekonomi Provinsi Jambi yaitu Tanjabbar, Tanjabtim, Kota Jambi dan Muaro Jambi total 56,3 persen,” jelasnya.

Kepala BI Jambi Bayu Martanto selaku Kepala Bank Indonesia Jambi mengatakan, dalam tiga tahun terakhir, pelemahan harga komoditas telah memberikan pengalaman berharga untuk Jambi yang selama ini ketergantungan tinggi terhadap komoditas bahan mentah serta rentan menimbulkan tekanan bagi perekonomian daerah.

“Kami menyakini Jambi memiliki potensi komoditas yang masih dapat terus dikembangkan,” kata Bayu.

Bayu menambahkan, inflasi sebagai target utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi provinsi Jambi. Strategi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah yaitu membina dan mendorong UMKM untuk hilirisasi. (mg03/yni)