Sangat Memprihatinkan, Ketersediaan Obat di RSU MHAT Kerinci Hanya 30 Persen

JAMBIUPDATE.CO, KERINCI- Kisruh sistem pelayanan di Rumah Sakit Umum MHAT Kerinci, tak ada henti - hentinya. Setelah muncul kasus tak ada tersedianya benang jahitan di RSU, kali ini timbul persoalan ketersediaan obat di RSU MHAT Kerinci yang dalam kondisi sangat memprihatinkan.

Hal tersebut diketahui, setelah Ombudsman perwakilan Jambi turun ke RSU MHAT Kerinci berdasarkan laporan masyarakat selama ini.

Kepala Ombudsman RI Perwakilan Jambi, Dr Jafar Ahmad, dikonfirmasi mengatakan bahwa sejak kasus benang jahitan di RSU MHAT Kerinci, Ombudsman dihubungi banyak warga terkait laporan tersebut, akhirnya mereka turun ke RSU.

Berdasarkan hasil koordinasi dengan RSU, Ombudsman memastikan kondisi RSU saat ini sangat memprihatinkan. Hal tersebut disebabkan, ketersediaan obat di RSU MHAT Kerinci saat ini, hanya 30 persen. "Ini jauh dibawah standar, artinya 70 persen obat terpaksa harus ditebus diluar. Jadi masuk akal, kalau benang dan obat-obat banyak beli diluar, karna kondisi ril seperti itu," tegas Jafar.

Konsekuensinya sambung Jafar, banyaklah pasien RSU MHAT Kerinci dirujuk ke luar. Bahkan, jumlahnya beberapa bulan terakhir ini meningkat. "Dari bulan April, banyak pasien dirujuk, karna RSU tidak sanggup," bebernya.

Kondisi ini lanjutnya, berdasarkan penjelasan RSUD MHAT Kerinci juga tidak terlepas dari berhentinya BPJS membayar klaim, terakhir klaim BPJS sudah mencapai Rp 7 Milyar. "Hingga saat ini tidak ada solusi, apa yang bisa dilakukan, tidak ada. Sehingga, ini sangat memprihatinkan luar biasa.

Mending obat adanya di apotik, jika tidak, tentunya ini akan terbiarkan," ucapnya.

Atas dasar ini, Ombudsman akan memanggil pihak RSUD MHAT Kerinci, BPJS, DPRD, Dinkes, dan Pemerintah Derah untuk mengatasi permasalahan ini. "minggu depan akan kita panggil, agar ada solusi," tegasnya. (adi)