Diterjang Longsor, Empat Rumah Warga di Kayu Aro Barat Rusak

JAMBIUPDATE.CO, KERINCI - Kejadian longsor kembali terjadi di wilayah Kayo Aro Barat pada Kamis (16/04/2020) sore, kali ini Empat rumah warga di Kayu Aro Barat, Kabupaten Kerinci, mengalami rusak berat setelah diterjang longsor.

Informasi yang berhasil dihimpun, longsor ini terjadi sekitar pukul 17.00 wib setelah hujan deras menguyur sejumlah wilayah di Kabupaten Kerinci.

Andarno, salah seorang warga Kayu Aro dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan longsor terjadi setelah hujan deras menguyur wilayah Kayu Aro. "Longsor terjadi sekitar pukul 17.00 wib. Ada Empat rumah yang rusak diterjang longsor," katanya.

Mantan anggota Dewan Kerinci ini menyebutkan, rumah yang mengalami rusak setelah diterjang longsor adalah 2 rumah di desa Batu Hampar dan 2 rumah di desa Pasar Minggu.

"Rumah rusak parah Btu Hampar 2 rumah dan Desa Pasar Minggu 2 rumah," sebutnya.

Selain longsor, lanjut Andarno, banjir juga merendam sejumlah rumah warga dan perumahan guru di desa bedeng Dua kayu aro barat dan sampai saat ini belum surut. "Ketinggian banjir disana setinggi lutut," ungkapnya.

Namun sampai saat ini hujan masih menguyur Kayu Aro, Andarno minta kepada masyarakat Kayu Aro, Kayu Aro Barat dan Gunung Tujuh untuk tetap waspada. "Kita minta warga untuk tetap waspada bencana banjir dan tanah longsor," pungkasnya.

Sementara itu Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Stasiun Meteorologi Depati Parbo Kerinci memperkirakan, curah hujan dengan intensitas tinggi akan terjadi Tiga hingga tujuh hari kedepan di Sungai Penuh dan Kerinci.

Hal tersebut disampaikan oleh Prakirawan BMKG Kerinci, Muhammad Nauval. Dimana, ini merupakan puncak musim hujan dan cuaca ekstrem pada bulan April 2020.

"ini merupakan puncak musim hujan dan cuaca ekstrem yang teejadi pada bulan April 2020," kata Naufal.

Ia menambahkan, berdasarkan citra satelit, terlihat pertumbuhan awan awan cumulonimbus di atmosfer Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh.

"seperti diketahui awan cumulonimbus identik dengan peristiwa hujan lebat yang disertai petir, seperti yang terjadi beberapa waktu yang lalu," tambahnya.

Diperkirakan curah hujan dengan intensitas tinggi ini. akan terjadi hingga akhir bilulan April 2020 ini. Untuk meminimalisir dampak cuaca ekstrem, masyarakat dihimbau untuk dapat melakukan selalu sediakan mantel atau payung ketika keluar rumah, memangkas ranting pohon tinggi atau yang sudah rapuh di sekitar rumah, persiapkan secara dini tempat evakuasi jika terjadi cuaca ekstrem secara tiba - tiba seperti longsor dan banjir bandang.

"Bersihkan area di sekitar tempat tinggal dari bahan-bahan material yang tidak terpakai tersebut dapat diterbangkan oleh angin kencang dan dapat menyebabkan kecelakaan atau kerusakan, selalu sediakan kotak P3K untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan jiwa," tutupnya. (Adi)