Ilustrasi.

Harga Kopi Turun, Masih Tak Laku

Posted on 2020-04-22 16:48:59 dibaca 6236 kali

JAMBIUPDATE.CO, PALEMBANG – Pandemi Covid-19 membawa dampak buruk ke seluruh sektor perekonomian. Tak terkecuali, perdagangan kopi di Sumsel. Saat ini, kondisi harga kopi Sumsel terus terpuruk. Data dari Dinas Perkebunan Sumsel menyebutkan, harga komoditas kopi saat ini rata-rata mencapai Rp15 ribu per kilogramnya. Jauh dari harga normal yang biasanya mencapai Rp18 ribu.

Sementara untuk kopi kualitas tinggi atau petik merah, harganya mencapai Rp50 ribu perkilogram. Jauh dari harga biasanya yang rata-rata mencapai Rp60-70 ribu. Kondisi tersebut kemungkinan bakal makin parah saat memasuki musim panen di bulan Mei mendatang.

Kepala Dinas Perkebunan Sumsel, Fachrurrozi melalui Kabid Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan (P2HP), Rudi Arpian mengatakan penurunan harga tersebut disebabkan aktifitas jual beli baik di pasar domestik maupun ekspor impor mengalami penurunan akibat wabah Covid-19. Di pasar domestik, pembatasan aktifitas keramaian membuat sejumlah cafe maupun restoran yang biasanya menyajikan menu kopi harus tutup sementara.

“Sehingga, kopi petani tidak laku terjual. Meskipun saat ini harganya sedang murah dan stoknya melimpah. Tapi tidak ada pembelinya,” kata Rudi kemarin. Rudi mengatakan pedagang kopi saat ini hanya bisa bertransaksi secara online. Sasarannya juga penikmat kopi lokal. “Namun, volume transaksinya tidak sebesar sebelum wabah Covid-19 menyerang. Hanya untuk konsumsi harian saja,” ujarnya.

Begitupun dengan pasar ekspor. Negara pengimpor kopi Indonesia seperti Malaysia, Singapura dan Vietnam saat ini mengalami situasi yang sama dengan Indonesia terkait wabah Covid-19. “Pengekspor juga bingung mau kirim barang kemana. Karena permintaan dunia juga saat ini sedang turun drastis,” ucapnya.

Mengatasi hal itu, Rudi menyarankan kepada petani kopi untuk melakukan panen kopi dengan kualitas baik atau petik merah. Selanjutnya, hasil panen disimpan di dalam gudang dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang baik sehingga bisa tahan lama agar nantinya bisa dijual ketika kondisi ekonomi sudah membaik.

“Saya yakin setelah wabah ini, harga pasti akan meningkat lagi,” terangnya. Ia juga mendorong pemerintah pusat serta perbankan untuk segera mengucurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada petani. Pinjaman itu diperuntukkan bagi petani agar bisa bertahan dalam kondisi sulit. “KUR ini nantinya bisa digunakan petani untuk membiayai proses penyimpanan kopi. Sehingga saat situasi sudah normal, kopi bisa dijual dan pinjaman bisa dikembalikan. Selain itu, dana bantuan sosial juga bisa diberikan kepada petani,” bebernya.

Rudi memperkirakan kondisi harga akan makin terpuruk saat musim panen kopi di bulan Mei mendatang. Dengan stok yang melimpah sementara minim penyerapan, kondisi harga akan semakin terpuruk. “Ini harus segera kita antisipasi dengan melakukan penyimpanan di gudang,” terangnya.

Berdasarkan data Dinas Perkebunan Sumsel, luas areal perkebunan kopi Sumsel mencapai 251.026 hektar dimana jumlah petani kopi yang menggarap lahan sebanyak 201.740 kepala keluarga. Dari jumlah tersebut produksi kopi Sumsel per tahunnya mencapai 193.507 ton biji kopi kering.

Senada diungkapkan Ketua Dewan Kopi Sumsel, Zain Ismed. Zain mengatakan salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengalami penurunan harga yakni melakukan penyimpanan stok barang. Namun, penyimpanan ini juga harus didukung dengan perbaikan industri hilir kopi.

“Jadi harus ada juga perbaikan di sektor hilirnya agar produksi bisa terserap,” ungkapnya. Apalagi, kata Zain musim panen kopi bakal masuk di bulan Mei hingga tiga bulan ke depannya. “Pasar domestik perlahan harus dihidupkan lagi. Sehingga, produk dari petani bisa terserap,” pungkasnya.

Sebelumnya, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel, Endang Tri Wahyuningsih, mengatakan, pada Januari-Maret 2020 ekspor kopi memang mengalami penurunan dibandingkan periode sama 2019.

“Nilai ekspornya pada tahun lalu US$0,66 Juta. Namun, pada tahun ini hanya US$0,11 juta dam hanya menyumbang 0,01 persen peran terhadap total ekspon non migas di Sumsel,” ungkap Endang. (Kos/ce1)

Sumber: www.fin.co.id
Copyright 2019 Jambiupdate.co

Alamat: Jl. Kapten Pattimura No.35, km 08 RT. 34, Kenali Besar, Alam Barajo, Kota Jambi, Jambi 36129

Telpon: 0741.668844 - 0823 8988 9896

E-Mail: jambiupdatecom@gmail.com