Gelar Reses di Pematang Sulur, KFA juga Salurkan Bantuan Sembako untuk Warga

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Jambi, dari Partai Golongan Karya (Golkar), Kemas Faried Alfarelly (KFA), menggelar reses di Pematang Sulur, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi.

Pada kesempatan itu, reses KFA tersebut digelar sesuai standar protokoler pencegahan Covid-19, di mana jumlah peserta dibatasi, wajib menggunakan masker dan jarak duduk diatur dengan menerapkan physical distancing serta sosial
distancing.

Kemas Faried menyebutkan, kegiatan kali ini merupakan reses pertamanya di Daerah Pemilihan (Dapil) III Danau Sipin, Danau Teluk dan Telanaipura untuk tahun 2020.

“Kita ada dua kali reses tahun ini, insyaallah reses kedua itu pada Desember mendatang,” katanya.

Dia menekankan, kepada semua warga terama bagi ketua RT agar terus melakukan edukasi kepada masyarakat dalam menghadapi pandemic Covid-19 ini.

“Selalu pakai masker, ketua RT maupun tokoh masyrakat harus pro aktif untuk meberikan edukasi kepada masyarakat,” tuturnya.

Faried mengatakan, dalam reses ini pun Dirinya menggandeng pihak terkait dan menerapkan protocol kesehatan. Tentunya ini dilakukan untuk mencegah penyebaran virus Corona ini.

“Kita menggandeng baik itu dari pihak
keamanan maupun dari instansi kesehatan dalam kegiatan ini,” jelasnya.

Hanya saja, kata Faries, memang dalam pandemic Covid-19 ini tidak memungkinkan untuk menyerap aspirasi masyarakat secara panjang lebar, mengingat waktu yang dibatasi tidak diperbolehkan terlalu lama.

“Memang tidak maksimal untuk menyerap
aspirasi, tapi lebih mendengar curhat masyarakat soal kondisi sekarang dan persoalan pandemic Corona ini,” bebernya.

Dalam kesempatan itu, Dirinya juga sekaligus menyalurkan menyalurkan bantuan berupa semako bagi warga terdampak Covid-19 ini. “Semoga bisa bermamfaat dan meringankan beban warga yang membutuhkan,” tukasnya.

Sementara itu, dalam sesi tanya jawab, salah satu warga pun menyampaikan keluhan terkait kendala dalam menyampaikan usulan dalam aplikasi e-planning pada kegiatan Musrenbang,

“Kami tidak semua ngerti soal e-planning. Padahal ini sangat penting dalam memperjuangkan usulan kami, tapi masyarakat banyak yang tidak paham,” bebernya.

Karena itu Dirinya berharap, ada semacam sosialiasasi secara massif oleh KFA untuk memberikan edukasi kepada masyarakat soal e-planning ini.

“Ini menjadi kendala, maka beberapa usulan tidak terealisasi,” jelasnya.

Terkait hal ini, Kemas Faried, mengakui memang tak sedikit warga yang kurang mengerti soal teknis e-palnning ini dalam menyampaikan usulan dalam Musrenbang.

“Ini menjadi kendala kita, maka dalam reses Saya di tempat lain yang lalu, Saya mengajak instansi terkait seperti Bappeda dan sebagainya untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat soal itu,” jelasnya.

Dirinya menegaskan, tentunya hal ini akan menjadi cacatan penting baginya kedepan bagaimana e-planning ini bisa dipahami oleh semua masyarakat, agar pembangunan yang dilaksanakan memang benar-benar seseuai dengan usulan warga.

“Kita akan upayakan itu, agar kedepan semua warga berperan aktif,” tukasnya. (wan)