Sejumlah petugas kepolisian bersama Dishub menggelar pengawasan dalam pelaksanaan PSBB hari pertama di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat, (10/4). Para pengguna jalan diawasi petugas untuk diperingatkan memakai masker. Baik kendaraan bermotor maupun mobil warga wajib mengenakan masker. Pengendara yang tidak mengenakan masker diarahkan untuk putar balik kembali ke arah Tangerang. Pengendara mobil juga diwajibkan untuk melakukan social distancing dengan memberi jarak duduk. FOTO:

Pelonggaran PSBB Gerakkan Ekonomi

Posted on 2020-05-16 15:19:28 dibaca 2631 kali

JAMBIUPDATE.CO, MAKASSAR – Pandemi virus korona belum diketahui sampai kapan berakhir, sementara saving pengusaha sangat terbatas. Relaksasi berupa pelonggaran PSBB secara bertahap bisa menggerakan perekonomian.

Pemerintah rencananya akan melonggarkan penerapan Pembatasan Sosial Beskala Besar (PSBB) dengan kembali mengizinkan pusat perbelanjaan beroperasi. Salah satunya mal. Momentum jelang Idul Fitri coba dimanfaatkan untuk meraup keuntungan.

Ketua Dewan Pengurus Kota (DPK) Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Makassar, Muammar Muhayang mengatakan, selain keringanan kredit dan pajak yang telah dikucurkan pemerintah, relaksasi perekonomian lainnya perlu segera diberikan. Salah satunya dengan pelonggaran PSBB.

“Keringanan kredit dan pajak ibaratnya hanya infus saja. Tidak mungkin kita ini diberi infus saja terus. Perlu perekonomian ini digerakkan perlahan kembali,” kata Muammar, Jumat, 15 Mei.

Pemerintah ditekankan untuk tidak lambat mengambil kebijakan. Alasannya, dominan saving pengusaha hanya bertahan maksimal tiga bulan saja. Sementara pandemi Covid-19 di tanah air termasuk Sulsel sudah memasuki bulan kedua.

Persoalan lainnya adalah tidak ada yang bisa memastikan pandemi Covid-19 ini akan berakhir sampai kapan. “Cash flow sampai Juni nanti mulai akan goyang. Kita takutnya ada dampak yang lain jika ini berkepanjangan terus. Tetapi pengusaha juga melihat lebih penting keselamatan jiwa manusia,” jelasnya.

Meski pusat perbelanjaann nantinya akan kembali terbuka. Muammar menekankan agar protokol kesehatan tetap dijalankan dengan ketat dan konsisten. Terutama bagi pihak mal agar kiranya membatasi kunjungan konsumen, kalau bisa tidak melebihi 50 persen dari kapasitas.

Dosen FEB Unhas, Agussalim menilai, saat ini pemerintah memang dalam situasi dilematis. Penerapan PSBB yang memukul perekonomian justru tidak diikuti dengan kedisplinan masyarakat untuk mengikutinya. Imbasnya pandemi Covid-19 ini semakin berlarut, akan lama berakhirnya.

Di sisi lain, dengan relaksasi pelonggaran PSBB ini bisa jadi penumpuk perekonomian Sulsel agar jatuhnya tidak semakin dalam pada triwulan kedua nanti. Bercermin pada triwulan I lalu, yang mana dampak pandemi Covid-19 baru terasa pada Maret, pertumbuhan perekonomian Sulsel sudah terkoreksi 3,5 poin.

Harapannya dengan pelonggaran PSBB, sektor perdagangan bisa menjadi penopang perekonomian ke depan. Di sisi lain, sektor pertanian dan informasi komunikasi dipastikan akan tetap tumbuh.

“Dengan tiga sektor ini, pertumbuhan ekonomi Sulsel setidaknya tidak akan minus triwulan II ini. Meski sektor industri pengolahan dan konstruksi masih akan terkoreksi,” pungkasnya. (Abadi)

Sumber: www.fin.co.id
Copyright 2019 Jambiupdate.co

Alamat: Jl. Kapten Pattimura No.35, km 08 RT. 34, Kenali Besar, Alam Barajo, Kota Jambi, Jambi 36129

Telpon: 0741.668844 - 0823 8988 9896

E-Mail: jambiupdatecom@gmail.com