Gubernur Jambi Al Haris.
JAMBIUPDATE.CO, JAMBI – Gubernur Jambi Al Haris heran tiga daerah masih rendah capaian vaksinasinya. Bahkan tak ada pergerakan signifikan sejak rapat virtual minggu lalu. Menindaklanjuti itu, gubernur akan memanggil pimpinan daerah itu untuk rapat khusus dalam waktu dekat.
“Ada tiga daerah yang rendah yakni Kerinci, Merangin dan Sarolangun. Yang aneh tak ada pergerakan di daaerah ini (capaiannya, red) masih belum berubah, masih dibawah 50 semua. Kita akan lihat lagi masalahnya apa,” ucapnya (16/11).
Padahal, kata gubernur, vaksin tersedia cukup didaerah. Untuk itu akan dicarikan solusi bersama untuk daerah ini. “Kita akan khusus rapat dengan daerah ini, untuk memberi teguran kepada mereka kenapa masih rendah,” jelasnya.
Untungnya, Provinsi Jambi masih tertolong oleh Kabupaten/Kota lain yang cakupannya sudah tinggi. Meskipun tak dipungkiri, daerah yang vaksinasi rendah membuat mereka berada di Level 3 PPKM dan mempengaruhi Jambi di tingkat nasional. “Kita termasuk 14 Provinsi di Indonesia yang sudah aman (melewati 70 persen),” tambah Al Haris.
Terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi Raflizar menerangkan permasalahan masih rendahnya vaksinasi lantara kondisi geografis seperti daerah pertanian di Kerinci. “Seperti pada pemukiman banyak aktivitas masyarakat di kebun, jadi perlu jemput bola petugas puskesmas ke sasaran atau coba vaksinasi pada sore hari,” katanya (16/11).
Selain itu, juga perlu membenahi pencatatan vaksin agar singkron dengan data pusat (KPCPEN). Keterlambatan input data juga jadi permasalahan tersendiri. Misalnya sudah dilakukan vaksinasi namun data terhambat di Puskesmas. “Kita koordinasi agar daerah sesegera mungkin input data,” ucapnya.
Sementara untuk daerah lain yang masih rendah, di Sarolangun dan Merangin kendalanya menyangkut masyarakat yang divaksin tapi tak mempunyai Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau juga Kartu Keluarga (KK), sehingga yang sudah divaksin sering tak masuk catatan resmi pusat. “Disini juga karena daerah tak punya sinyal,” katanya
Raflizar mengingatkan 11 Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi harus mencapai minimal 70 persen vaksinasi untuk dosis satu. Sebab beberapa waktu lalu, daerah sudah membuat kesepeakatan menyanggupi kebijakan pusat ini. “Daerah sudah komitmen, nanti kalau tidak akan ada teguran dari pak gubernur karena sudah komitmen bersama,” terangnya.
Adapun berdasarkan data KCPPEN per 11 November lalu untuk daerah terendah vaksinasi Covid-19 pada terdapat di Kerinci sebanyak 36,81 persen, lalu 46,76 persen di Sarolangun, serta 48,26 persen di Merangin. Vaksinasi ini penting sebagai ikhhtiar meningkatkan kekebalan kelompok di masyarakat. Bahkan Pemprov juga mengatakan jika target 70 persen hingga akhir tahun 2021 akan mendapat sangksi tersendiri dari pusat.
Disisi lain Kota Jambi yang merupakan Ibu Kota Jambi Provinsi Jambi, capaiaan vaksinnya sudah 95 persen untuk dosis pertama, sementra untuk dosis kedua sudah mencapai 73 persen.
"Secara umum realisasi vaksin di Kota Jambi sudah 95 persen untuk dosis pertama. Sedangkan untuk dosis kedua yakni 73 persen," kata Abu Bakar, kemarin (16/1).
Lebih lanjut Abu Bakar menyebutkan, vaksinasi tersebut sangat penting untuk membentuk kekebalan tubuh masyarakat dalam kondisi wabah Covid-19 saat ini. Pemkot Jambi sebut Abu, sudah memberlakukan wajib sertifikat vaksin untuk kunjungan masyarakat ke tempat palayanan publik di Kota Jambi. (aba/hfz)
Alamat: Jl. Kapten Pattimura No.35, km 08 RT. 34, Kenali Besar, Alam Barajo, Kota Jambi, Jambi 36129
Telpon: 0741.668844 - 0823 8988 9896
E-Mail: jambiupdatecom@gmail.com