Herry Wirawan, guru pesantren abal-abal memperkosa 21 santriwati.

Bejat! Bukan Hanya Memperkosa dan Menghamili, Herry Wirawan Punya Beragam Siasat Jahat

Posted on 2021-12-15 12:06:33 dibaca 4823 kali

JAMBIUPDATE.CO, BANDUNG – Kejahatan Herry Wirawan tidak hanya memperkosa dan menghamili santriwati di pesantren yang dia kelola. Dia juga melakukan beragam siasat jahat.

Salah satu kepala desa di Kabupaten Garut yang menjadi asal dari sebagian santriwati itu mengungkap modus lain.

Kepala desa yang dirahasiakan itu mengatakan, di desanya ada 8 orang yang masuk pesantren Herry Wirawan.

“Ada laki-laki 3, perempuan 5 orang. Yang sampai melahirkan 3 orang. Yang 1 menjadi korban pelecehan seksual,” kata kepala desa tersebut, yang dihubungi Anggota DPR RI, Dedi Mulyadi lewat sambungan telepon.

Akibat pemerkosaan yang dilakukan terdakwa Herry, santriwati tersebut telah melahirkan anak 2 laki-laki, 1 perempuan. Bahkan ada yang sudah berusia 4 tahun.

Lalu, bagaimana kasus ini tidak terungkap selama bertahun-tahun, padahal ada santriwati yang sudah punya anak berusia 4 tahun?

Kepala desa tersebut menyampaikan, setiap santriwati hanya dibolehkan pulang 1 tahun sekali. Yakni saat Idul Fitri.

Dan ketika pulang, mereka tidak membawa anak-anak yang dilahirkan. Mereka juga tidak menceritakan tindakan Herry, sehingga kejahatan itu tak terungkap selama bertahun-tahun.

“Beberapa tahun lalu, mereka melahirkan sebelum lebaran. Jadi tidak ketahuan,” tuturnya.

Kemudian, saat para santriwati pulang, anaknya tidak bawa, tetapi disimpan di mes. Bahkan, Herry hendak membuat panti asuhan anak.

“Jadi panti tersebut nantinya ditempati anak-anak yang dilahirkan santriwati. Dan diklaim sebagai anak yatim piatu,” katanya.

Tetapi, kebusukan Harry terungkap juga. Pada Idul Fitri 2021, ada santriwati yang pulang dalam kondisi hamil.

Mulanya, santriwati itu enggan bercerita. Dirinya selaku kepala desa, kemudian terus melakukan pendampingan.

Sampai akhirnya santriwati itu mau terbuka dan menceritakan apa yang sudah dialami di pesantren itu.

“Saya bilang, kamu (santriwati) pahlawan kalau mau mengungkap kejahatan ini,” sebut kepala desa tersebut.

Pihaknya kemidian membuat laporan ke P2TPA Kabupaten Garut dan Kapolda Jabar, sehingga kasus ini terungkap.

“Saya hampir pingsan begitu tau ada kejadian itu,” tukasnya.

Dalam rangkaian pelaporan dan pemeriksaan, dirinya bahkan harus pulang pergi Bandung-Garut.

Bahkan sampai kena covid-19 sekeluarga sekitar 4 bulan yang lalu. “Sekarang anak-anak sudah didampingi P2TPA Kabupaten Garut. Kami juga terus berusaha mendampingi,” tuturnya. (yud/radarcirebon)

Sumber: www.fin.co.id
Copyright 2019 Jambiupdate.co

Alamat: Jl. Kapten Pattimura No.35, km 08 RT. 34, Kenali Besar, Alam Barajo, Kota Jambi, Jambi 36129

Telpon: 0741.668844 - 0823 8988 9896

E-Mail: jambiupdatecom@gmail.com