Shin Tae-yong memimpin latihan timnas Indonesia/pssi.org

Preview Indonesia vs Thailand: Bertarunglah Garuda!

Posted on 2021-12-29 13:04:43 dibaca 12782 kali

JAMBIUPDATE.CO, KALLANG—Tim nasional Indonesia akan menghadapi Thailand di leg pertama babak final Piala AFF 2020, malam ini. Ini peluang membuat sejarah dan Pasukan Garuda harus bertarung habis-habisan di National Stadium, Kallang.

Sejak digelar pertama kali 1996 silam, Indonesia memang belum sekali pun naik podium juara. Prestasi terbaik Tim Garuda hanya menjadi runner up di lima edisi; 2000, 2002, 2004, 2010, dan 2016.

Dengan penampilan heroik anak asuh Shin Tae-yong sejak fase grup, Piala AFF 2020 ini dianggap sebagai momentum terbaik untuk mengangkat trofi. Dan tentu saja, momentum itu tidak boleh dilewatkan.

Bicara prestasi dan pengalaman, Thailand mungkin memang bisa membusungkan dada. Seperti diketahui, Thailand yang sudah lima kali menjadi kampiun memiliki pemain dengan rata-rata usia 27,1 tahun.

Akan tetapi pasukan Garuda yang diperkuat pemain dengan usia rata-rata skuat 23,8 tahun sudah menunjukkan bahwa mereka adalah petarung. Spirit petarung itulah yang bisa menjadi senjata Asnawi Mangkualam Bahar dan kawan-kawan untuk mengalahkan Tim Gajah Perang.

Semangat tak kenal menyerah sebelumnya juga sudah ditunjukkan Indonesia saat menghadapi Thailand di ajang Kualifikasi Piala Asia 2023, Juni lalu di Uni Emirat Arab. Saat itu, Indonesia mampu menahan imbang Thailand dengan skor 2-2.


Selain itu, masalah gol yang kerap menjadi problem Indonesia juga sudah mampu dipecahkan Shin Tae-yong. Bukan hanya menjadi tim tersubur turnamen dengan total 18 gol, seluruh lini juga menunjukkan ketajamannya.

Seperti diketahui, sejak fase grup ada sepuluh pemain Indonesia yang mampu mencatatkan namanya di papan skor. Irfan Jaya menjadi pemain tersubur dengan koleksi tiga gol. Lalu, Evan Dimas, Ezra Walian, Pratama Arhan, Rachmat Irianto, dan Witan Sulaeman dengan dua gol. Sementara Asnawi Mangkualam, Egy Maulana Vikri, Elkan Baggott, serta Ramai Rumakiek masing-masing mengemas satu gol.

Dengan Thailand bermain tanpa kiper utamanya, Chatchai Budprom dan bek kiri, Theerathon Bunmathan, peluang bagi Ezra dan kawan-kawan untuk menembus benteng kokoh Tim Gajah Perang jelas lebih terbuka. Dan tentu saja Indonesia akan mendapat dukungan melimpah dari suporter.

Keberadaan Shin Tae-yong di bench juga menjadi garansi kekuatan Indonesia. Apalagi, pelatih yang memimpin Korsel mengalahkan Jerman di Piala Dunia 2018 itu juga tampaknya sangat berambisi mengakhiri penantian 25 tahun Indonesia untuk berpesta juara lagi.

Shin Tae-yong sudah menegaskan hal ini dalam wawancara prapertandingan. “Tentu saja saya ingin menjadi juara. Tetapi mengangkat trofi tidak terjadi hanya karena Anda menginginkannya. Menjadi juara datang dengan cara Anda melakukan yang terbaik di setiap pertandingan,” tegasnya di affsuzukicup.com.

Menurut Shin ta-yong, yang paling utama adalah mentalitas. “Sebagai pelatih saya telah memenangkan lebih dari 20 gelar dan dari pengalaman itu saya ingin menanamkan mental yang kuat pada para pemain dan mencoba menjadi juara. Mentalitas itu adalah sesuatu yang terus-menerus saya ceritakan kepada para pemain,” jelas Shin Tae-yong.

Meski demikian, Shin tae-yong juga tidak menutup mata pada kekuatan Thailand. “Kita tahu Thailand dan Vietnam menjadi tim terkuat Asia Tenggara saat ini. Thailand di atas kita sebenernya, tetapi pasti ada cara bagaimana mengalahkannya,” ujar Shin Tae-yong di situs resmi PSSI.


Shin sendiri berharap seluruh pemainnya bisa memulihkan kondisi fisik mereka. “Kedua bagaimana kita akan menghadapi permainan lawan yang baik, bagaimana kita bertahan dan open play juga untuk melawan Thailand,” tambah pelatih berusia 51 tahun tersebut.

Mengenai kondisi pemain, Shin Tae-yong memastikan hanya akan kehilangan bek kiri, Pratama Arhan yang terkena akumulasi kartu kuning. “Selain Rian (Rahmat Irianto) yang cedera ringan, dan Arhan mendapat akumulasi kartu, kondisi seluruh pemain dalam keadaan baik,” tandasnya.

“Seluruh pemain kerja keras di sini, saya ingin suporter terus mendukung, bahkan dengan energi lebih. Saya merasa pemain pasti merasakan dukungan para suporter di sini,” lanjutnya.

Egy Maulana yang paham bagaimana besarnya harapan penggila bola Tanah Air menambahkan, “Kami tahu bahwa kami telah gagal lima kali, tetapi kami tidak merasakan tekanan, melainkan kami hanya tahu betapa besar peluang yang kami miliki dan bahwa menjadi juara tidak akan datang dari berbicara tetapi hanya dari kerja keras.”

Pemain klub Slovakia, FK Senica itu mengakui orang-orang memang mungkin lebih menjagokan Thailand. Akan tetapi, ia memastikan mereka sama sekali tidak memiliki rasa takut pada sang lawan.

“Kami harus percaya pada diri kami sendiri. Beberapa orang mungkin berpikir bahwa Thailand mungkin lebih kuat dari kami, tetapi saya tidak takut. Bentuk bolanya bulat dan jika kami yakin akan pulang dengan trofi, maka tidak ada yang tidak mungkin,” tegas Egy yang diprediksi akan turun sebagai starter.

Di pihak Thailand yang meraih gelar Piala AFF pada 1996, 2002, 2004, 2014, dan 2016, pelatih Alexandre Polking mengatakan timnya tahu bagaimana berbahayanya Indonesia.


“Tentu saja kami tahu tentang rekor Indonesia tetapi kami juga ingin memenangkan gelar lain untuk Thailand dan itulah yang sedang kami persiapkan,” kata pelatih yang akrab disapa Manu Polking tersebut.

Menurut juru taktik berpaspor Brasil itu, dirinya siap meladeni Indonesia dalam pertarungan dua leg. “Kami sedang mempersiapkan bentrokan 180 menit dan kami harus bersiap untuk semua situasi yang berbeda,” jelasnya.

Terkait absennya Chatchai Budprom dan Theerathon Bunmathan, Polking menyatakan sama sekali tidak khawatir. “Kami memiliki pemain lain dengan kualitas bagus yang telah menunggu kesempatan mereka,” tandasnya.

Ini akan duel keempat Indonesia dan Thailand di partai puncak Piala AFF. Terbaru, kedua negara bertemu di final Piala AFF 2016. Saat itu, Indonesia harus mengakui keunggulan Thailand setelah kalah agregat 2-3.

Indonesia seperti diketahui menang 2-1 di Stadion Pakansari, Bogor pada leg pertama. Sementara di partai kedua yang berlangsung di Rajamangala Stadium, Bangkok, Thailand menang 2-0.

Untuk Piala AFF 2020 sendiri, peraturan semifinal dan final aturan gol tandang sudah dihilangkan. Artinya, jika agregat gol sama sepanjang 180 menit (leg ke-2 pada 1 Januari 2022), maka pertandingan akan dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu 2×15 menit. Jika skor masih sama, penentuan pemenang akan dilakukan melalui adu penalti. (amr)

Prakiraan Pemain

Indonesia (4-2-3-1): Nadeo Argawinata; Asnawi Mangkualam, Fachrudin Aryanto, Rizky Ridho, Edo Febriansyah; Kadek Agung, Alfeandra Dewangga; Irfan Jaya, Egy Maulana, Witan Sulaeman; Ezra Walian

Pelatih: Shin tae-yong

Thailand (4-3-1-2): Siwarak Tedsungnoen; Narubadin Weerawatnodom, Manuel Bihr, Kritsada Kaman, Tristan Do; Thanawat Suengchitthawon, Phitiwat Sukjitthammakul, Sarach Yooyen; Chanathip Songkrasin; Teerasil Dangda, Supachok Sarachat     

Pelatih: Alexandré Pölking

Sumber: www.fajar.co.id
Copyright 2019 Jambiupdate.co

Alamat: Jl. Kapten Pattimura No.35, km 08 RT. 34, Kenali Besar, Alam Barajo, Kota Jambi, Jambi 36129

Telpon: 0741.668844 - 0823 8988 9896

E-Mail: jambiupdatecom@gmail.com