Rahmat Gusman.

Kisah Rahmat Gusman, Pemuda Kampung Laut yang Sukses Jadi Youtuber

Posted on 2022-04-15 13:07:58 dibaca 22975 kali

 

SEMPAT putus kuliah karena keterbatasan ekonomi dan harus menghidupi kedua adiknya, Rahmat Gusman, Pemuda Kampung Laut, Tanjabtim kini sukses menjadi Youtuber dengan pendapatan ratusan juta dalam setahun.

MAULANA, Tanjab Timur

BUAH kerja keras memang tidak mengkhianati hasil. Dulu hidup dengan ekonomi kebawah, sekarang mampu menghasilkan uang dari menjadi seorang konten creator atau yang biasa disebut Youtuber. Kisah ini datang dari seorang pemuda yang bernama Rahmat Gusman kelahiran Kampung Laut 12 Agustus 1991.

Berawal menonton berita Hotman Paris tentang maraknya Pinjaman Online (Pinjol) dan membuat video konten tentang edukasi, solusi bagi korban Pinjol Ilegal dan investasi bodong, menjadi pundi-pundi rupiah bagi Rahmat.

Rahmat ini, dulunya hanya seorang dengan pekerjaan yang tidak menentu, bahkan pada tahun 2019 lalu Ia pernah bekerja sebagai Staf Puskesmas di Kecamatan Mendahara, Kabupaten Tanjabtim selama satu tahun dan dengan gaji yang minim. Harus menghidupi kedua adiknya sejak ditinggal orang tuanya pada tahun 2009 silam, bukan lah mudah. 

"Dulu saya bekerja sebagai staf Puskesmas di Mendahara sekaligus membantu semua keperluan Puskesmas. Gaji waktu itu Rp. 600 ribu per bulan yang diterima setiap tiga bulan sekali, dan tentu itu tidak mencukupi," kata pria yang memiliki perawakan yang cukup menawan ini.

Rahmat harus berjuang dengan mengerjakan apa saja asal dapat menghasilkan uang. Bahkan Ia pernah bekerja sebagai buruh bangunan. Selain itu, Ia juga pernah putus kuliah di salah satu universitas di Jambi karena keterbatasan biaya, padahal Ia mendapatkan beasiswa dari Pemerintah Daerah pada saat itu. 

"Karena pengeluaran beasiswa itu tidak tetap ada hingga 6 bulan baru keluar, sehingga saya tidak mampu untuk membiayai kebutuhan sehari-hari dan tidak bisa menyelesaikan studi. Sementara saya tidak bekerja pada waktu itu," ceritanya.

Putra sulung dari pasangan Almarhum Abdul Latif dan Almarhumah Yusnidar ini, memang sudah berniat ingin menjadi seorang Youtuber dan menghasilkan uang sendiri sejak masih duduk di bangku perkuliahan pada tahun 2011 silam. Namun, pada tahun 2019 lalu baru lah keinginannya bisa terwujud.

Pada tahun 2017 sebelumnya, Rahmat sudah pernah membuat video dengan tema islami berupa narasi. Akan tetapi karena tidak berkembang, akhirnya konten itu vakum dan tidak dilanjutkannya. Namun kesempatan untuk membuat video itu kembali datang saat Ia baru bekerja selama dua bula sebagai administrasi di klinik yayasan kesejahteraan pensiunan dan Pegawai Bank 9 Jambi.

Kesempatan itu diakuinya hanya karena ada WiFi gratis di tempatnya bekerja, sehingga memudahkannya untuk meng-upload video di kanal YouTube miliknya di channel RG Official. Saat sedang jaga, tidak sengaja Rahmat menonton berita Hotman Paris yang membahas tentang maraknya Pinjol. Dari situ muncul lah ide untuk membuat konten edukasi yang membahas tentang Pinjol Ilegal.

"Jadi saya buat lah satu video itu dengan tema Pinjol dan diupload di YouTube. Tapi setelah itu saya tidak buat lagi videonya. Sudah Tiga bulan pas saya cek, ternyata penontonnya sudah 20 ribu, ya saya sempat kaget juga," ungkapnya.

Karena banyaknya penonton dan jam tayangnya yang cukup tinggi, disini Rahmat mulai bersemangat dan membuat banyak video baru yang membahas Pinjol lagi, baik itu tentang edukasi, motivasi maupun solusi bagi para korban Pinjol Ilegal yang masih awam. Ia menilai, bahwa tekanan dari Pinjol Ilegal ini bisa membuat korban sampai depresi dengan berbagai ancaman dan fitnah hingga ada yang mengakhiri hidup.

"Karena hal itu lah yang membuat saya berfikir, wah tema Pinjol ini sangat bermanfaat bagi orang banyak, dan bisa membantu bagi para korban Pinjol Ilegal," sebutnya.

Gaji pertama kali yang Rahmat dapatkan dari YouTube, yakni sebesar 2 ribu rupiah dengan jumlah video yang diupload nya sebanyak 23 video, 1.000 subscribe dan 4000 jam tayang yang telah memenuhi syarat. Seminggu kemudian, Rahmat kembali mendapatkan pesan email dari YouTube yang menyebutkan, bahwa kontennya diterima sebagai program partner YouTube .

"Disitu saya sangat senang, karena sulit untuk bisa mencapai itu semua. Setelah itu gaji yang saya terima menjadi Rp 750 ribu/bulan," terangnya.

Karena persyaratan penarikan uang di adsense bisa dilakukan jika sudah mencapai Rp. 1.300.000, maka gajinya itu belum bisa diambil. Hingga akhirnya, sampai dengan sekarang gaji yang diterima sudah mencapai dari Rp. 10 juta sampai dengan Rp. 14 juta per bulan. Itu Belum termasuk pendapatan dari endors developer aplikasi. 

"Biasanya satu aplikasi dibayar sebesar Rp. 400-700 ribu per iklan yang berdurasi 1-2 menit. Itu karena subscribers saya masih 30 ribu, jika banyak dari itu maka akan dibayar lebih tinggi lagi," jelasnya.

Terhitung dari tahun 2019 lalu, lanjutnya, rata-rata Rahmat mendapatkan gaji dalam setahunnya ratusan juta. Untuk tahun 2021 lalu saja, total gaji yang diterimanya sebesar Rp. 125.057.155 dari Januari hingga Desember.

"Alhamdulillah semua kerja keras dan ketekunan yang saya lakukan selama ini akhirnya membuahkan hasil," tutupnya. (*)

Copyright 2019 Jambiupdate.co

Alamat: Jl. Kapten Pattimura No.35, km 08 RT. 34, Kenali Besar, Alam Barajo, Kota Jambi, Jambi 36129

Telpon: 0741.668844 - 0823 8988 9896

E-Mail: jambiupdatecom@gmail.com