Guntoro, Sulap Limbah Pelepah Pinang Menjadi Briket

Posted on 2022-06-03 20:56:01 dibaca 5918 kali

BERAWAL dari keluhan Sang Istri yang susah memperoleh gas untuk memasak, Guntoro (57), berkreasi dengan menyulap pelepah pinang (Upih) menjadi briket. Seperti apa ceritanya?

GATOT SUNARKO, Tanjab Barat

Siapa sangka, upih pinang yang selama ini hanya menjadi sampah tak terpakai, kini bisa bermanfaat untuk keperluan rumah tangga.
Adalah Guntoro. Seorang petani pinang asal Tanjab Barat yang merubah itu semua hingga memiliki nilai ekonomis.

Pak De Guntor, begitu ia biasa disapa. Warga Desa Teluk Kulbi Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Dirinya berinovasi memanfaatkan limbah pelepah pinang tersebut menjadi briket arang.

Kisahnya terbilang unik, bermula dari sering mendapat keluhan dari sang istri yang susah mendapatkan gas. Maklum saja, tinggal di kebun yang sedikit jauh dari pasar, terkadang sang istri membawa tabung gas ke pasar, tapi seringkali pulang dengan tangan hampa. Tidak ada gas yang dijaul.

Dari situlah ia terpikir untuk membuat briket dari limbah pinang yang banyak berserakan di kebunnya.

"Awalnya tuh saya sering dengar kalau istri saya tidak dapat gas, makanya saya buat briket, seperti informasi-informasi yang pernah saya dengar kalau ada pembuatan briket seperti dari arang tempurung dan yang lainnya. Berhubung pelepah pinang banyak, saya coba buat dari bahan itu dan akhirnya jadi," ujarnya saat dikonfirmasi.

Sebelumnya, dirinya belum pernah membuat arang, namun berkat pengetahuan yang ia miliki, plus tanya sana sini, ia berhasil membuat upih pinang menjadi arang kemudian dibuat briket.

"Proses pembuatannya tidak lama, langsung dibakar. Setelah dibakar kemudian dihancurkan dan dipadatkan kembali dengan tepung tapioka yang diencerkan," katanya.

Diceritakannya, dalam pembuatan briket upih pinang, setiap 3 ton bahan baku pelepah pinang yang dibakar menghasilkan 1 ton arang briket.

"Banyak juga jadinya kalau kita buat 3 ton upih akan jadi 1 ton arang," ceritanya.

Proses pembuatan yang dilakukan dalam pengolahan briket pelepah Pinang yaitu pengumpulan pelepah pinang yang telah jatuh dari batang Pinang.

Setelah terkumpul, proses yang pertama adalah memasukkan pelepah pinang ke tempat pembakaran, kemudian ditutup dan dibakar sorenya hingga pagi.

"Pelepah pinang yang sudah kita bakar sorenya kemudian pagi dibuka sudah jadi arang, setelah itu bisa ditumbuk kemudian dicetak untuk menjadi briket," paparnya.

Untuk saat ini dirinya sedikit keterbatasan alat dalam pembuatan, karena alat-alat yang ada untuk produksi masih skala kecil dan manual. Untuk saat ini dirinya berharap jika arang buatannya ini ada diterbitkan hak cipta dari penemuannya.

Saat ini pakde Guntoro mengatakan belum ada produksi khusus untuk memenuhi kebutuhan pelanggan secara umum. Hanya saja briket yang ia buat adalah briket yang dilakukan pembuatannya saat waktu senggang sepulang dari kebun.

"Secara umum belum dipasarkan bebas, hanya saja kalau ada yang ke rumah dan ingin membeli jika stok masih ada kita jual 1 kilonya Rp 20.000," katanya.

Banyak kelebihan dari briket pelepah pinang yang ia buat, daripada briket yang lain ataupun arang. Briket pelepah pinang tidak banyak mengeluarkan abu. Bahkan abu yang dikeluarkan dari briket pelepah pinang tidak mau berterbangan meskipun menggunakan kipas angin.

"Abunya tidak berterbangan, baranya lebih bagus," jelasnya.

Sempat ada yang membawa briket pelepah pinang ini ke Jepang dan orang Jepang pun sanggup dan mau membelinya. Bahkan, mereka menawarkan berapa kesanggupan Guntoro mengirim ke Jepang. Namun karena keterbatasan alat dan modal, ia tidak sanggup.

"Pernah dikirim ke Jepang dan orang Jepang minta berapa ton gitu satu bulan tapi kami tak sanggup karena belum punya biaya dan alat," sambungnya.

Dirinya pun berharap bantuan dari pemerintah agar dapat mengembangkan penemuan yang ia buat.

"Saya berharap ada bantuan dari pemerintah sehingga ini bisa berkembang dengan baik," demikian katanya.

Lantas, sejak kapan ia membuat briket ini? Pakde Guntoro mengatakan, ia menekuni proses pembuatan briket dari pelepah pinang sejak 1 tahun terakhir ini.

"Setahun terakhir inilah mas sejak musim-musim covid kemarin," demikian katanya. (*)

Copyright 2019 Jambiupdate.co

Alamat: Jl. Kapten Pattimura No.35, km 08 RT. 34, Kenali Besar, Alam Barajo, Kota Jambi, Jambi 36129

Telpon: 0741.668844 - 0823 8988 9896

E-Mail: jambiupdatecom@gmail.com