Jangan Lihat Mobilnya, UAS Tekankan 2 Hal Ini Jika Anak Gadismu Dilamar

JAMBIUPDATE.CO, MAKASSAR - Menikah selalu menjadi cita-cita paling mulia antara seorang anak dan orangtua. Jika merujuk kepada pesan Rasulullah SAW, hanya dua hal yang mesti dipandang jika seorang pemuda hendak melamar gadis. Agama dan akhlaknya.

Namun, jika merujuk pada budaya. Terkhusus di Sulsel, ada hal yang mesti dituntaskan seorang pemuda jika mempunyai niat mempersunting pujaan hatinya. Uang panai'. Konon kabarnya, semakin tinggi sekolahnya seorang perempuan, maka semakin tinggi pula uang panai'nya.

Rasulullah SAW berpesan kepada ummatnya dalam sebuah hadist yang diriwayatkan Tirmidzi:

“Jika datang kepada kalian seorang lelaki yang kalian ridhai agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah ia. Jika tidak, maka akan terjadi fitnah di muka bumi dan kerusakan yang besar.” (HR. Tirmidzi).

Sementara itu, Dai Kondang, Ustaz Abdul Somad (UAS) dalam ceramahnya juga pernah menyinggung hadis di atas. Lulusan Universitas Al-Azhar itu menuntut kepada para orang tua agar hanya fokus pada dua hal itu jika anak gadisnya dilamar.

"Betul kata nabi, hai para ayah, abang, para kakek, datuk, para paman, kalau datang orang meminang anak gadismu, meminang adikmu, meminang cucumu, pandanglah dua. Agamanya baik, dan akhlaknya," tegas UAS.

Jika agamanya baik, akhlaknya juga baik, maka insyaallah akan menjadi keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah. Keluarga impian semua kaum Muslimin.

"Baik agamanya, baik akhlaknya, nikahkan dia. Jangan kau tengok mobinya. Ini kalau datang naik grab, ah apa. Kalau datang naik Marcedez ben, ah inilah dia. Rupanya rental," tandasnya.

Selain itu, sebagai catatab penting bagi wanita dan para walinya harus memilih seorang suami yang mempunyai karakter luhur. Dan, memprioritaskan pria yang iman dan moralnya baik. Menerima lamaran seorang pria harus didasarkan pada seberapa besar imannya. Rasulullah saw. bersabda:

Apabila seorang laki-laki yang kamu ridhai agama dan akhlaknya melamar (anak atau kerabat perempuanmu), nikahkanlah dia. Jika kamu tidak menikahkannya niscaya akan terjadi fitnah di muka bumi dan kerusakan yang melUAS." (HR. Tirmidzi, Ibn Majah, dan al-Hakim).(fajar)