Profil Timnas Kanada, Pendatang Baru Piala Dunia dengan Pasukan Imigran

Posted on 2022-11-10 13:21:51 dibaca 1764 kali

JAMBIUPDATE.CO, -- Penantian panjang 36 tahun. Tahun ini, Kanada kembali ke panggung Piala Dunia di Qatar.

Sebagai “pendatang baru”, mereka tahu diri meski berharap membuat kejutan. Amerika Serikat, Meksiko, dan Kosta Rika menjadi kekuatan utama di kualifikasi CONCACAF selama bertahun-tahun.

Di bawah kendali John Herdman, Kanada tiba-tiba muncul sebagai kekuatan baru yang menakutkan. Di babak kualifikasi Zona CONCACAF, Kanada finis teratas. Kemenangan kandang 2-0 atas AS dan 2-1 atas Meksiko menjadi pernyataan bahwa generasi baru Kanada menawarkan harapan nyata.

Pemain dengan latar belakang imigran menjadi sumber kekuatan The Canucks Les Rouges (Si Merah), julukan Kanada. Dua nama paling mencolok dari pasukan imigran itu adalah Alphonso Davies dan Jonathan David.

Alphonso Davies memulai perjalanannya ke panggung sepak bola dunia dari sebuah kamp pengungsi Ghana setelah orang tuanya melarikan diri dari perang saudara di Liberia.

Bek sayap itu menjadi inspirasi bagi pemain lain di skuad Kanada. Keberhasilannya di level klub bersama Bayern Munchen, ia replikasi saat mengenakan jersey tim nasional. Di timnas, ia sudah mencetak 12 gol dalam 34 caps.

Sementara Jonathan David membuat dampak di Gent, Belgia sebelum pindah ke klub Prancis Lille. David adalah putra dari orang tua Haiti dan lahir di Brooklyn, New York sebelum kemudian pindah menetap di Kanada saat masih kecil.

Seperti Alphonso Davies serta beberapa pemain kunci lainnya dari skuad Kanada yang berlatar belakang imigran, David menegaskan Kanada adalah rumah bagi mereka. Dia memastikan komitmen itulah yang menyatukan pemain.

“Banyak dari kami memiliki dua negara yang mungkin bisa kami bela, tetapi kami semua memutuskan untuk bermain untuk Kanada. Kami tahu bahwa kami dapat melakukan sesuatu yang istimewa dengan negara ini,” kata David di TSN.

Komitmen itu bukan sebatas kata-kata. David mencetak sembilan gol di kualifikasi Piala Dunia CONCACAF. Ia menjadi pemain tersubur kedua setelah rekan senegaranya, Cyle Larin.

Tentu saja, sosok Herdman adalah tokoh kuncinya. Dialah yang sudah membujuk beberapa pemain dengan kewarganegaraan ganda untuk memilih Kanada sebagai tim nasional mereka.

Sebagaimana pemain-pemainnya, Herdman juga berasal dari latar belakang yang unik. Mantan dosen paruh waktu di Universitas Northumbria itu selama ini lebih dikenal sebagai pelatih tim nasional wanita.

Juru taktik asal Inggris itu adalah pelatih kepala tim nasional wanita Selandia Baru kurun 2006-2011. Dia memimpin skuad U-20 ke Piala Dunia 2006. Setelah itu, ia memandu skuad senior ke Piala Dunia Wanita FIFA pada 2007 dan 2011 serta Olimpiade Musim Panas 2008 di Beijing.

Dari Selandia Baru, ia terbang ke Kanada, mengambil alih tim nasional wanita negara itu pada 2011. Selain mengantar mereka ke Piala Dunia 2015, ia memimpin Kanada meraih medali perunggu di Olimpiade 2012 London dan Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro.

Pada 8 Januari 2018, langkah mengejutkan diambil Herdman ketika menerima tawaran menjadi pelatih kepala timnas putra Kanada.

Etos kerja, hasrat, persiapan, dan perhatiannya terhadap detail meyakinkan Federasi Sepak Bola Kanada sehingga berani memberinya tanggung jawab yang lebih besar.

Herdman yang juga diberi tanggung jawab mengurusi semua kelompok umur dari U-14 terbukti menjadi pilihan tepat. Pada 2021, ia membimbing Kanada naik dari posisi 72 ke peringkat 40 dalam ranking FIFA sebelum meloloskan negara itu ke Piala Dunia 2022.

Tidak ada pelatih yang pernah memimpin tim wanita dan kemudian tim pria di Piala Dunia selain Herdman, tetapi ia siap mengemban tugas spesial itu. Meski begitu, dia tahu bahwa menghadapi Kroasia, Belgia, dan Maroko di Grup F akan jadi pekerjaan sulit.

“Kenyataan yang dan sulit adalah bahwa CONCACAF adalah hutan yang berbeda dengan panggung dunia dan selama empat tahun terakhir ini kami belum benar-benar bersiap untuk langkah itu. Jadi kami tahu akan ada banyak pembelajaran dalam perjalanan ini," kata Herdman di The Express Tribune.

Herdman yang akan memimpin Kanada di laga uji coba kontra Bahrain dan Jepang sebelum menantang Belgia pada 23 November di laga pembuka Grup F berharap menghasilkan kejutan.

"Kami akan mengumpulkan informasi dalam pertandingan (dua uji coba) itu untuk membantu kami memaksakan identitas yang bisa kami banggakan dan memberi kami kesempatan,” tegasnya.

David yang kini sudah mengoleksi 24 gol dari 34 penampilan di timnas menggemakan optimisme sama. Setelah Kanada gagal lolos ke fase knockout dalam debut mereka di Piala Dunia 1986, ia mengatakan mereka sepenuhnya fokus untuk memberikan hasil terbaik.

“Saya pikir kita tahu bahwa momen ini sangat besar bagi kita semua, untuk negara, sehingga kita harus melakukannya dengan benar,” ujar David.

Selain David, Cyle Larin, dan Alphonso Davies, Kanada juga akan mengandalkan pemain-pemain dengan pengalaman di kompetisi Eropa seperti Liam Miller, Ike Ugbo, Stephen Eustaquio, Atiba Hutchinson, serta Tajon Buchanan.

Sementara di kompetisi Amerika Utara, mereka punya sosok seperti Samuel Piette, Jonathan Osorio, serta Mark-Anthony Kaye dan Ismael Kone. (amr/zuk-dir/fajar)

Sumber: fajar.co.id
Copyright 2019 Jambiupdate.co

Alamat: Jl. Kapten Pattimura No.35, km 08 RT. 34, Kenali Besar, Alam Barajo, Kota Jambi, Jambi 36129

Telpon: 0741.668844 - 0823 8988 9896

E-Mail: jambiupdatecom@gmail.com