JAMBIUPDATE.CO, JAMBI-Perwakilan Komunitas Supir Batu Bara (KS Bara) Kamis siang tadi (16/1) melakukan audiensi dengan Gubernur Jambi Al Haris di rumah dinas Gubernur.
Menurut Al Haris, ia perlu duduk bersama dengan para supir untuk berdiskusi dari hati-ke hati.
“Karena supir ini adalah anak Jambi, anak saya yang mencari kehidupan dan cari makan. Kalau supir punya sawit tak mungkin nyupir dia, artinya ini soal kehidupan,” jelas Haris.
Untuk itu, ia menekankan apa saja yang menjadi problem diantara supir di lapangan akan dicarikan solusinya. “Seperti dilaporkan banyak pungutan liar, dan kita akan minta memperbanyak petugas dilokasi agar tak ada pungutan liar lagi kedepan,” katanya.
Selanjutnya, Haris menyebut keinginan supir juga memiliki stiker nomor lambung. Dan untuk itu, Gubernur meminta kebanyakan supir yang bergerak perseorangan ini mengurus izin transportir dan dibantu mendapatkan hak lainnya.
“Intinya kita ingisn semua lancar, supir bisa nyaman makan dari batu bara, pejalan kaki aman tak ada kecelakaan, Semua aman itu yang kita harapkan,” jelas gubernur.
Sementara itu, Ketua KS Bara Tursiman mengatakan harapan mereka tersampaikan melalui duduk bersama dengan orang nomor satu di Provinsi Jambi ini.
“Poin kita minta ada pembatasan mobil tak boleh menjadi pemilik langsung mobil angkutan. Dan bisa diserahkan ke masyarakat, dan kita minta dilibatkan setiap keputusan,” katanya.
Sedangkan disoal terkait adanya protes aliansi masyarakat yang tak membolehkan truk batu bara lewat di jalan umum, Tursiman menyebut pihaknya juga mendesak adanya jalan khusus.
“Namun jika ditutup tak boleh lewat jalan nasional sebelum ada jalan tambang kasihan juga kami para supir dan yang sudah investasi disitu. Kami sebenarnya siap tak lewat jalan nasional jika ada jalan khusus, yang penting sekarang diatur pembatasan kendaraan dahulu agar tak ada macet,” katanya.
Tursiman, menambahkan tidak hanya masyarakat umum yang menjadi korban dan sembrawutnya jalanan. Mereka, adalah pelaku, sekaligus korban dari kemacetan, yang merupakan imbas dari proses eksplorasi batu bara. Dia mengatakan, KSB mendukung program gubernur Jambi, dan berterima kasih karena telah mempertahankan eksistensi batu bara.
Dia menyebutkan, dalam rapat-rapat sebelumnya mengenai batu bara, hanya membahas infrastruktur dalam bentuk fisik saja. Sementara, regulasi yang diterapkan, selalu saja tidak berjalan sebagaimana mestinya di lapangan dan selalu terjadi manipulasi.
"Contohnya, nomor lambung, kami mungkin sudah siap. Kemudian plat genap ganjil, sudah kami siapkan. Dengan memberikan kewenangan masyarakat memantau, dampaknya ada 30 lebih titik dimana sopir batubara terkena pungli di lapangan. Kemudian ada juga yang kemarin menggunakan stiker nomor lambung, sekarang tidak lagi. Setiap kebijakan, tidak dipraktekkan di lapangan," katanya.
Kemudian, lanjutnya, setiap rapat yang dilakukan, mereka merasa tidak pernah dilibatkan. Yang diundang rapat, hanya pengusaha dan transportir, dengan pembahasan yang sama setiap rapat.
"Kami sebagai perwakilan sopir, kami minta dalam kesempatan rapat, kami bisa memberikan masukan. Infra dalam bentuk fisik, kami tidak persoalkan. Kami malah dorong jalan khusus supaya cepat jadi. Kami usulkan infrastruktur aplikasi juga penting. Perusahaan setelah punya aplikasi, ada kuota berapa mobil yang bisa angkut batu bara. Kemudian yang punya aplikasi bisa angkut batubara. Sopir klik start ketika mau angkut, kemudian setelah selesai, diklik selesai. Depo langsung terpotong ketika klik selesai, tidak perlu repot ke perusahaan lagi. Karena, pengawasan secara manual, sulit. Karena padatnya aktifitas di jalan," katanya.
Dia juga mengatakan, meminta agar perusahaan tidak menjadi pemilik langsung angkutan batu bara. (aba)
Alamat: Jl. Kapten Pattimura No.35, km 08 RT. 34, Kenali Besar, Alam Barajo, Kota Jambi, Jambi 36129
Telpon: 0741.668844 - 0823 8988 9896
E-Mail: jambiupdatecom@gmail.com