Mengenal Fenomena El Nino, IOD, dan Musim Kemarau 2023 di Indonesia: Tantangan dan Strategi untuk Ketahanan Pangan

Posted on 2023-08-03 22:00:56 dibaca 6291 kali

JAMBIUPDATE.CO,- Fenomena El Nino & IOD di Indo: pemanasan, kekeringan. Upaya: panen hujan, hemat air. Ancaman 2023: El Nino & IOD. BMKG: El Nino moderate, IOD positif. Pertanian terdampak, risiko karhutla, gambar ilustrasi

Kabar4.Com, Pontianak, Kalbar - Sering kali akhir-akhir ini kita mendengar dan membaca tentang Fenomena El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD).

APA ITU EL NINO?

El Nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normal yang terjadi di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur.

Pemanasan Suhu Muka Laut (SML) ini mengakibatkan pergeseran potensi pertumbuhan awan dari wilayah Indonesia ke wilayah Samudra Pasifik Tengah dan Timur.

- El Nino berulang setiap 4-7 tahun.
- Dampak El Nino dapat menyebabkan kekeringan di Indonesia.
- Penting untuk mengantisipasi dampak dari El Nino.

MENGENAL FENOMENA INDIAN OCEAN DIPOLE (IOD) YANG TERJADI DI SAMUDRA HINDIA

Apa itu INDIAN OCEAN DIPOLE (IOD)?
Indian Ocean Dipole (IOD) adalah fenomena penyimpangan Suhu Muka Laut (SML) di Samudra Hindia.

Penyimpangan Suhu Muka Laut ini dapat mengubah pergerakan atmosfer atau pergerakan massa udara.

Dampak dari IOD positif:
- Kemungkinan turun hujan di sepanjang khatulistiwa berkurang karena Suhu Muka Laut di Samudra Hindia bagian barat menghangat sementara di bagian timur mendingin.

EL NINO DAN IOD: BAGAIMANA DAMPAKNYA?

Dampak Positif:
1. Potensi panen garam meningkat.
2. Peluang tangkapan ikan bertambah.
3. Produksi padi di lahan rawa lebak meningkat.

Dampak Negatif:
1. Sumber air bersih menjadi langka akibat kekeringan.
2. Ketahanan pangan terancam gagal panen.
3. Risiko kebakaran hutan meningkat.

MENGHADAPI EL NINO DAN IOD: BAGAIMANA CARANYA?

Upaya Mitigasi bagi Masyarakat:
1. Lakukan panen hujan saat curah hujan.
2. Hemat penggunaan air.
3. Pencegahan karhutla.

Upaya Mitigasi bagi Pihak Terkait:
1. Siaga menghadapi risiko karhutla.
2. Sesuaikan pola tanam pertanian.
3. Optimalkan pengelolaan sumber daya air seperti waduk, bendungan, dan embung.

Tahukah kamu? Musim kemarau tahun 2023 ini lebih kering dibandingkan 3 tahun sebelumnya akibat fenomena El Nino dan IOD di samudra.

Fenomena ini berpotensi mengganggu ketahanan pangan nasional karena ancaman gagal panen pada lahan pertanian tadah hujan.

Menurut BMKG, indeks El Nino pada Juli ini mencapai level moderate, dan IOD sudah positif.

Keduanya saling menguatkan, membuat musim kemarau 2023 lebih kering dengan curah hujan rendah hingga sangat rendah.

Puncak kemarau diperkirakan terjadi Agustus hingga awal September, jauh lebih kering dibandingkan 2020, 2021, dan 2022.

Sektor pertanian akan terdampak, khususnya pertanian tadah hujan dengan sistem tradisional.

Kekeringan juga berpotensi menyebabkan karhutla, mengancam lingkungan, ekonomi, sosial, dan kesehatan.

Untuk mengurangi dampak, Anda bisa menghemat air sehari-hari dan menampung hujan sebagai cadangan. Yuk, bijak dalam menggunakan air!. (*)

Sumber: kabar4.com
Copyright 2019 Jambiupdate.co

Alamat: Jl. Kapten Pattimura No.35, km 08 RT. 34, Kenali Besar, Alam Barajo, Kota Jambi, Jambi 36129

Telpon: 0741.668844 - 0823 8988 9896

E-Mail: jambiupdatecom@gmail.com