JAMBIUPDATE.CO, JAMBI - Keterangan anak perempuan Sindy (26) korban pembunuhan oleh sang suaminya sendiri di Merangin, menjadi langkah awal penyelidikan pihak Satreskrim Polres Merangin.
Anak perempuan berusia 4 tahun tersebut diketahui ikut ke tempat kejadian dan melihat ibunya sendiri dianiaya hingga meninggal dunia oleh ayahnya.
Kapolres Merangin, AKBP Ruri Roberto mengatakan, petunjuk awal penyelidikan tersebut berdasarkan keterangan dari anak korban yang kemudian disinkronkan dengan alat bukti yang ditemukan di TKP.
"Keterangan anak itu benar sebagai dasar kita (penyelidikan awal), tapi tidak kita tuangkan dalam berita acara. Tapi terkait keterangan itulah kita berangkat untuk penyelidikan dan dari sanalah kita melihat, mulai mencari petunjuk-petunjuk yang ada," jelasnya, Senin (4/9).
Ruri menjelaskan, dalam keterangannya sang anak tersebut berulang kali menyebut bahwa Cindy ditusuk oleh ayahnya. Video pengakuan sang anak pun tersebar usai mayat korban ditemukan.
"Si anak ini menyampaikan bahwa melihat si bapaknya ini menusuk-nusuk ibunya sesuai dengan di video itu. Betul emaknya ditusuk, dipukul. Berulang-ulang kali si anak menyampaikan itu," sebutnya.
Namun, meski bocah perempuan berusia 4 tahun ini melihat secara langsung kejadian tersebut, dirinya tidak bisa dijadikan saksi dalam BAP.
Saat ini, Polres Merangin tengah mendampingi anak perempuan berusia 4 tahun ini dalam menjalankan trauma healing yang dibantu oleH Unit PPA Pemerintah Kabupaten Merangin.
"Iya kita meminta bantuan Pemerintah Daerah Merangin. Kami juga didampingi oleh UPT PPA Pemda untuk memastikan kondisi anak," terang Ruri.
Ruri mengungkapkan, pihaknya juga sempat bertemu dengan Gubernur Jambi Al Haris yang sempat menjenguk anak tersebut, Gubernur Jambi sudah mengarahkan Unit PPA untuk pendampingan korban.
Dalam hal ini terdapat 2 TKP. Anak tersebut ditinggalkan di TKP pertama yakni di sebuah pondok perkebunan Desa Salam Buku, Kecamatan Batang Masumai, Kabupaten Merangin, karena pada saat kejadian, anak tersebut juga diajak ke lokasi.
Di TKP pertama inilah anak korban melihat ayahnya menganiaya ibunya yang kemudian anak tersebut ditinggalkan di pondok itu. Kemudian, pelaku membawa korban ke TKP kedua dan menghabisi nyawa hingga melukai kemaluan korban.
Diketahui, sebelumnya korban bersama anaknya yang berusia sekitar 4 tahun dilaporkan hilang 4 hari yang lalu. Namun, pada Rabu (30/8) lalu sekira pukul 15.00 WIB sore anak tersebut berhasil ditemukan oleh warga di lokasi tidak jauh dari tempat ditemukannya mayat korban.
Sebuah video berdurasi 1:35 menit yang didapat Jambi Ekspres yang menayangkan seorang anak dari korban tersebut, terlihat di dalam video anak itu mengaku bahwa telah melihat ibunya (korban) dipukul oleh ayahnya.
"Mati mamaknyo (ibunya), berdarah matonyo," kata anak itu.
"Jadi mamaknyo lah meninggal?" tanya perekam video.
"Iyo, berdarah di sini," ucap anak tersebut sembari menunjuk di bagian mata.
"Bertengkar dengan bapaknya, maknya ya?" tanya perekam video lagi.
"Iyo, dikayu," jawab anak itu lagi.
Ruri mengungkapkan, pembunuhan itu terjadi pada Minggu 27 Agustus 2023 lalu. Kejadian berawal dari cekcok rumah tangga mereka.
Ruri menyebut pelaku cemburu saat mengetahui istri sirihnya pergi karaoke bersama teman-temannya. Pelaku pun menasehati korban namun malah terjadi keributan mulut.
"Untuk modusnya pelaku ini merasa cemburu dan sakit hati karena korban karaoke bersama teman-temannya. Pelaku tidak menerima sikap korban sehingga terjadi penganiayaan tersebut," ujarnya.
Angga (pelaku) menasehati istrinya itu usai makan siang. Namun atas hal itu, terjadi cekcok di antara mereka. Kepada polisi, Angga mengaku sakit hati menerima jawaban dari istrinya yang tak mau dinasehati itu.
"Pelaku menasehati korban terkait perilaku yang tidak kesesuaian dengan hati pelaku. Sehingga timbullah cekcok. Dengan percekcokan tersebut, pelaku emosi dan merasa sakit hati atas jawaban dan Tindakan yang dilakukan korban. Sehingga dari sana timbullah niat (penganiayaan)," jelasnya.
Atas hal itu, sekitar pukul 15.00 WIB, Angga mengajak Sindy menggunakan sepeda motor pergi ke suatu perkebunan bersama anaknya yang diketahui masih berusia 4 tahun. Awalnya, sebagai TKP pertama di suatu pondok di tengah perkebunan warga.
Di sana pelaku menganiaya korban menggunakan kayu. Aksi penganiayaan itu bahkan disebut sempat dilihat oleh anak korban sebagaimana pengakuan anak korban yang videonya beredar luas pasca kejadian.
Tak berhenti di situ, Angga membawa Sindy ke tempat yang cukup jauh dan jarang dilalui warga. Di tengah perkebunan itu, Angga menghabisi nyawa korban dengan kayu dan pisau sebagaimana barang bukti yang telah diamankan polisi.
"Jarak TKP pertama dengan kedua itu cukup jauh sekitar 2 kilometer. Alasannya untuk menghilangkan jejak," ujar Ruri.
Setelah peristiwa itu, pelaku kabur. Sementara anaknya ditinggalkan di pondok tempat TKP pertama.
Setelah menghabisi nyawa korban, Angga melukai kemaluan korban menggunakan pisau. Berdasarkan pemeriksaan sementara dari dokter forensik memang ditemukan adanya luka di area kemaluan korban.
"Pisau digunakan untuk merusak organ vital korban, dengan maksud menggambarkan bahwa terjadi tindak pidana atau korban pemerkosaan," kata Ruri.
Tak hanya melukai kemaluan, pelaku juga melucuti pakaian korban sehingga tampak korban ditemukan warga dalam keadaan tanpa busana pada hari kejadian Minggu (27/8). Hal ini untuk mendukung alibi kejadian pemerkosaan.
"Iya termasuk melucuti pakaian korban untuk alibinya," ujarnya.
Angga bahkan sempat membuat pesan di triplek seolah-olah Sindy baru menemui seseorang untuk mendukung alibi pemerkosaan.
Di TKP kedua, tempat ditemukannya korban, polisi menyebut korban dianiaya kembali hingga tewas. Korban diduga meninggal dengan cara dicekik.
"Kami tengah menunggu hasil forensik apa benar penyebab kematiannya ada penganiayaan di tenggorokannya (korban) dengan cara mencekik," ujarnya.
4 hari berselang pada Kamis (31/8/2023), warga menemukan jasad korban yang sudah hitam dan membusuk. Jasad korban bahkan disebut awalnya terdapat luka bakar, namun saat ini masih butuh keterangan hasil forensik. (raf)
Alamat: Jl. Kapten Pattimura No.35, km 08 RT. 34, Kenali Besar, Alam Barajo, Kota Jambi, Jambi 36129
Telpon: 0741.668844 - 0823 8988 9896
E-Mail: jambiupdatecom@gmail.com