JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA- Blokade atau pengepungan yang diterapkan Israel di Jalur Gaza di tengah pertempuran yang berlangsung sejak 7 Oktober lalu dapat menjadi alasan utama orang-orang terbunuh di Gaza, kata ketua badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk pengungsi Palestina (UNRWA) Philippe Lazzarini pada Kamis, 16 November 2023.
Warga Palestina di Gaza mengalami krisis kebutuhan dasar seperti air bersih, makanan, dan bahan bakar karena blokade ini.
“Pertama, kita perlu gencatan senjata. Kita membutuhkan bahan bakar, bahan bakar, dan bahan bakar,” kata Lazzarini kepada konferensi pers, menekankan sebanyak tiga kali urgensi masuknya bahan bakar, yang pasokannya dibatasi oleh Israel.
Badan-badan bantuan yang beroperasi di Gaza mengatakan krisis bahan bakar telah sangat menghambat upaya pengiriman makanan, air, dan obat-obatan kepada warga di wilayah kantong pesisir tersebut.
“Keputusan ini seharusnya sudah diambil jauh-jauh hari namun semakin kita menunggu, kita akan semakin melihat pengepungan ini mengambil alih dan menjadi alasan utama mengapa banyak orang meninggal dan mungkin terbunuh di Jalur Gaza,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, pemimpin UNRWA itu mengaku khawatir badan yang ia kepalai tidak lagi dapat menyediakan bantuan dan kebutuhan bagi rakyat Palestina.
“Saya yakin ada upaya yang disengaja untuk menghambat operasi kami dan melumpuhkan operasi UNRWA,” ungkapnya.
Selama berminggu-minggu, Lazzarini mengatakan UNRWA telah mengajukan permohonan untuk masuknya bahan bakar. Mereka telah berhasil, katanya, dalam tiga pekan terakhir memanfaatkan sisa bahan bakar di Jalur Gaza, yang bukan milik UNRWA, dan mereka mengaku selalu berkoordinasi dengan Otoritas Israel.
Tetapi sekarang persediaan telah habis, katanya.
Pada Selasa, 14 November 2023, Reuters melaporkan bahwa Israel telah mengizinkan masuknya 24 ribu liter bahan bakar diesel bagi truk-truk yang digunakan untuk operasi PBB di Jalur Gaza.
Namun, bahan bakar tersebut tidak diperuntukkan untuk rumah sakit. Militer Israel telah berulang kali mengklaim bahwa pusat komando dan senjata ditemukan di beberapa rumah sakit Gaza.
UNRWA mengatakan kiriman bahan bakar yang mereka terima jumlahnya sedikit, bahkan hanya setengah truk, dan terlebih lagi hanya digunakan secara eksklusif untuk truk yang mengumpulkan barang-barang yang tiba di Rafah, perbatasan Gaza dengan Mesir.
“Artinya, bahan bakar tersebut tidak dapat digunakan untuk keperluan lain … misalnya untuk stasiun air desalinasi, sistem pemompaan limbah, atau untuk toko roti. Hingga kemarin, 70 persen penduduk di wilayah selatan tidak memiliki akses terhadap air bersih. Dan mulai hari ini, limbah mentah mulai mengalir di jalanan,” ujar Lazzarini.
Tanpa bahan bakar, ia menegaskan bahwa UNRWA tidak akan mampu menyalurkan bantuan yang mereka terima dari Mesir kepada orang-orang yang membutuhkan di Gaza.
“Jelas, jika masalah bahan bakar tidak diatasi, kita berisiko menghentikan seluruh operasi kemanusiaan,” tuturnya. (*)
Alamat: Jl. Kapten Pattimura No.35, km 08 RT. 34, Kenali Besar, Alam Barajo, Kota Jambi, Jambi 36129
Telpon: 0741.668844 - 0823 8988 9896
E-Mail: jambiupdatecom@gmail.com