Top 3 Dunia: Eropa Terpecah karena Houthi, Dugaan Suap ke Pejabat RI Diungkap

Posted on 2024-01-14 10:55:13 dibaca 3701 kali

JAMBIUPDATE.CO,- Berita top 3 dunia kemarin diawali dengan berita serangan AS - Inggris terhadap Houthi Yaman, membuat Eropa terpecah. Sejumlah negara menolak mendukung serangan ke kelompok Houthi di Yaman.

Berita selanjutnya dari top 3 dunia adalah Amerika Serikat mengungkap skandal dugaan suap terhadap pejabat di Indonesia. Berita terakhir yaitu kapal kargo mengklaim menggunakan awak kapal Cina agar tak diserang di Laut Merah. Berikut selengkapnya: 

Italia, Spanyol dan Prancis pada Jumat berkukuh Eropa tidak turut serta dalam serangan Amerika Serikat dan Inggris terhadap kelompok Houthi di Yaman. Mereka bahkan menolak menandatangani pernyataan yang dikeluarkan oleh 10 negara yang mendukung serangan tersebut, lapor Reuters.

Perbedaan ini menyoroti perpecahan di Eropa dan Barat mengenai cara menangani kelompok Houthi, yang telah menargetkan kapal-kapal sipil di Laut Merah selama berminggu-minggu. Serangan itu menurut Houthi merupakan pembalasan atas genosida Israel terhadap warga Palestina di Gaza.

Pesawat tempur, kapal, dan kapal selam AS dan Inggris melancarkan lusinan serangan udara di seluruh Yaman sejak Kamis malam hingga Sabtu 13 Janauri 2024, sebagai pembalasan atas serangan Houthi di salah satu rute pelayaran komersial tersibuk di dunia.

Belanda, Australia, Kanada dan Bahrain memberikan dukungan logistik dan intelijen untuk operasi tersebut, kata para pejabat AS.

Selain itu, Jerman, Denmark, Selandia Baru, dan Korea Selatan menandatangani pernyataan bersama dengan keenam negara tersebut untuk membela serangan semalam dan memperingatkan tindakan lebih lanjut untuk melindungi arus bebas perdagangan Laut Merah jika Houthi tidak mundur.

2. AS Ungkap Dugaan Suap Perusahaan Multinasional ke Pejabat di Indonesia

Amerika Serikat pekan ini mempublikasi detail kasus suap perusahaan yang diduga dilakukan terhadap sejumlah pejabat asing, termasuk dari Indonesia. SAP yakni sebuah perusahaan perangkat lunak global yang berbasis di Jerman, diduga setuju untuk membayar lebih dari AS$220 juta (Rp3,4 triliun) untuk menyelesaikan penyelidikan kasus suap tersebut.

Berdasarkan rilis Kementerian Kehakiman Amerika Serikat pada Rabu, 10 Januari 2024, SAP diduga melakukan suap kepada pejabat asing di Afrika Selatan dan Indonesia dengan cara memberikan uang tunai, transfer uang, sumbangan politik dan terkadang barang mewah. Penyelidikan dilakukan oleh Kementerian Kehakiman Amerika Serikat dan Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC).

Menurut dokumen pengadilan, SAP menandatangani perjanjian yang akan menunda penuntutannya selama tiga tahun. Perjanjian tersebut berarti jaksa setuju menghapus hukuman asalkan terdakwa memenuhi persyaratan tertentu. Di bawah perjanjian ini, dua tuduhan konspirasi berdasarkan Undang-Undang Praktik Korupsi Asing (FCPA) akan dibatalkan. SAP pun dituntut atas dua tuduhan menyangkut skema pembayaran suap kepada pejabat di Afrika Selatan, dan dugaan skema suapkepada pejabat di Indonesia.

“SAP diduga memberikan suap kepada pejabat di badan usaha milik negara di Afrika Selatan dan Indonesia untuk mendapatkan bisnis pemerintah yang berharga,” kata Asisten Jaksa Agung, Nicole M. Argentieri, dari Divisi Kriminal Kementerian Kehakiman Amerika Serikat.

Pada 2015 sampai 2018, SAP, melalui agen-agen tertentu, diduga terlibat dalam skema menyuap pejabat Indonesia. Pejabat yang terlibat diduga dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI) di bawah Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

Pihak KKP dan Kemenkominfo tidak menjawab permintaan Tempo untuk komentar perihal ini sampai waktu berita ini diterbitkan.

3. Hindari Serangan Houthi di Laut Merah, Kapal Kargo Klaim Gunakan Kru dari Cina

Kapal-kapal komersial yang melintasi Laut Merah mengirimkan sinyal untuk menunjukkan hubungan mereka dengan Cina, dalam upaya menghindari serangan kelompok pemberontak Syiah Yaman, Houthi.

Di tengah meningkatnya serangan Houthi terhadap kapal kargo di Laut Merah, banyak kapal kini menggunakan sinyal untuk menunjukkan bahwa mereka memiliki hubungan dengan Cina dalam upaya menghindari upaya pembajakan.

Sebagai tindakan tidak biasa terbaru yang diambil untuk mencoba dan menghindari serangan Houthi di Laut Merah, setidaknya ada lima kapal yang berlayar melalui Laut Merah mengumumkan bahwa “semua awak kapal berasal dari Cina” atau kapal serupa yang menyatakan berlayar ke Cina.

Meskipun dua kapal yang menandakan 'awak Cina' saat ini berada di Laut Merah, dua kapal lainnya telah melewati jalur perairan berisiko tersebut dan kini berlayar ke Asia. Seperlima tampaknya menuju Teluk Aden.

Ketakutan para eksportir dan awak kapal kargo semakin meningkat ketika Laut Merah menyaksikan peningkatan serangan Houthi. Kelompok pemberontak Yaman menyerang kapal dagang berbendera Israel atau menuju Israel sebagai bentuk solidaritas terhadap kwlompok pejuang Palestina Hamas dan warga sipil Palestina dalam genosida Israel di Gaza.

Meskipun Houthi menyatakan bahwa mereka hanya menargetkan kapal dagang yang memiliki hubungan dengan Israel, beberapa kapal yang tidak memiliki hubungan atau awak kapal dengan Israel telah diserang. (*)

Sumber: tempo.co
Copyright 2019 Jambiupdate.co

Alamat: Jl. Kapten Pattimura No.35, km 08 RT. 34, Kenali Besar, Alam Barajo, Kota Jambi, Jambi 36129

Telpon: 0741.668844 - 0823 8988 9896

E-Mail: jambiupdatecom@gmail.com