Gabung dengan Prabowo-Gibran atau Tetap Ambil Sikap Oposisi, Pertemuan Surya Paloh dan Jokowi Bikin NasDem Dilema

Posted on 2024-02-19 07:58:16 dibaca 11741 kali

JAMBIUPDATE.CO,- Pertemuan antara Ketum Partai NasDem dan Presiden Jokowi baru-baru ini menimbulkan banyak spekulasi di kalangan masyarakat.

Muncul pertanyaan, akankah Surya Paloh buang handuk dan bergabung ke Prabowo-Gibran jika berhasil dipengaruhi oleh Jokowi. Terus bagaimana dengan gagasan perubahannya?

Pakar Ilmu Politik Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar Prof Sukri Tamma mengatakan, pada dunia politik segala kemungkinan selalu bisa terjadi.

"Saya kira kemungkinan-kemungkinan itu bisa terjadi," ujar Prof Sukri kepada fajar.co.id, Minggu (18/2/2024).

Dikatakan Prof Sukri, dirinya tidak melihat Surya Paloh buang handuk jika kemungkinan itu terjadi.

"Tapi saya tidak akan melihat itu sebagai buangan, karena buangan itu terminologinya seolah-olah menyerah dan hanya tunduk pada ini," ucapnya.

Menurut Prof Sukri, akan ada upaya saling tawar menawar jika Surya Paloh menerima untuk bergabung dengan barisan Prabowo-Gibran.

"Tentu ada daya tawar, walaupun misalnya Surya Paloh akan bergabung," cetusnya.

Melihat Surya Paloh yang memenuhi panggilan Jokowi di istana negara, Prof Sukri menganggap akan ada hal yang mengejutkan terjadi.

"Ketika Surya Paloh berkenan untuk dipanggil Jokowi dalam kondisi pasca-pilpres seperti ini, tentu Surya Paloh membuka ruang untuk ada dialog," tukasnya.

Hasil dialognya, kata Prof Sukri, akan dilihat dari upaya saling tawar menawar sebelum melangkah ke tahap selanjutnya.

"Secara politik nanti akan dilihat dalam tanda petik bergaining apa yang akan dibuka, terlihat, kemudian dilakukan dalam kerangka itu jika memang akan ada tawaran untuk berkoalisi," imbuhnya.

Prof Sukri tidak menampik gagasan perubahan yang dibawa Anies-Cak Imin bersama NasDem dan koalisinya merupakan gagasan yang bagus.

"Memang tentu saja perubahan yang didorong tagline Capres yang didukung oleh NasDem bersama Partai-partai lainnya, saya kira iya," bebernya.

"Tapi dalam konteks politik seperti ini, tidak mungkin memaksakan keinginan secara 100 persen," sambungnya.

Prof Sukri bilang, nantinya akan ada komunikasi, penyesuaian-penyesuaian jika memang Surya Paloh memilih untuk mengambil jalan masuk ke koalisi Prabowo-Gibran.

"Itu artinya akan ada penyesuaian, saya kira tidak mungkin Surya Paloh misalnya pun tetap membawa NasDem dan mempengaruhi dua Partai lainnya," kuncinya.

Sebelumnya, Bendahara Umum (Bendum) NasDem Ahmad Sahroni membenarkan isu Ketum NasDem Surya Paloh bertemu Presiden RI Joko Widodo hari ini, Minggu (18/2/2024).

"Betul, Pak SP dipanggil sama presiden," ucap Sahroni kepada media.

Ia pun menerangkan jika pertemuan antara Presiden Jokowi dan Surya Paloh akan dilangsungkan pada sore ini.

Kendati demikian ia tidak menjabarkan perihal apa pertemuan dua tokoh bangsa itu.

Namun, saat ini publik menduga jika pertemuan tersebut terkait arah koalisi usai Pilpres 2024. (*)

Sumber: fajar.co.id
Copyright 2019 Jambiupdate.co

Alamat: Jl. Kapten Pattimura No.35, km 08 RT. 34, Kenali Besar, Alam Barajo, Kota Jambi, Jambi 36129

Telpon: 0741.668844 - 0823 8988 9896

E-Mail: jambiupdatecom@gmail.com