Belum Ada Satu Pun Kandidat Terima SK Dukungan Partai, Pengamat Nilai Ada Krisis Kepemimpinan Politik di Muaro Jambi

JAMBIUPDATE.CO, SENGETI-Gonjang ganjing politik jelang Perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kabupaten Muaro Jambi November mendatang tengah hangat di kalangan masyarakat.

Meski sudah ada sederet nama yang digadang-gadangkan bakal ikut bertarung digelangggang pesta demokrasi lima tahunan kali ini, namun konstelasibpolitik di bumi Sailun Salimbai seperti adem ayem tak seperti seharusnya.

Bagaimana tidak, hingga saat ini belum ada satu pun kandidat yang muncul ke permukaan dengan calon wakilnya. Bahkan, rekomendasi dukungan Partai Politik (Parpol) tak satu pun yang sudah final diberikan kepada kandidat.

Berbeda dengan daerah lainnya yang juga menggelar Pilkada pada November mendatang seperti Tanjab Timur, Merangin dan Tanjab Barat. Termasuk untuk Pilgub Jambi sebagaimana diketahui dua Paslon sudah menyatakan siap unjuk gigi dalam pertarungan politik kali ini.

Sejauh ini, ada beberapa nama yang memastikan ikut bertarung pada Pilkada Muaro Jambi seperti Masnah Busroh yang merupakan mantan Bupati Muaro Jambi, kemudian Bambang Bayu Suseno (BBS) mantan Wabup Muaro Jambi dan Bachyuni Deliansyah yang saat ini menjabat sebagai Kepala BPBD Provinsi Jambi juga pernah menjabat Pj Bupati Muaro Jambi.

Kemudian ada beberapa nama lainnya, seperti Firmansyah mantan Kadis Perkim Muaro Jambi, Ketua Demokrat Muaro Jambi Asnawi Rivai dan Ketua Golkat Muaro Jambi Ivan Wirata.

Pengamat Politik Jambi, Dori Efendi menjelaskan, fenomena politik di Muaro Jambi saat ini sangat berbeda dengan daerah lainnya. Hal ini bisa dikatakan disebabkan lantaran adanya krisis kepemimpinan politik sehingga menyebabkan belum adanya satu pun Parpol yang mengeluarkan rekomendasi dukungan.

"Di Muaro Jambi saat ini, yang jelas terjadi krisis kepemimpinan politik. Tidak ada regenerasi dalam tokoh partai lantaran kaderisasi tidak berjalan dengan baik," ujarnya.

Sebagaimana diketahui, sejauh ini Parpol di Muaro Jambi seperti minim kader potensial untuk diusung bertarung. Hanya PAN dan Demokrat yang masih berjalan kaderisasinya, sementar Parpil besar lainnya seperti PKB, PDI Perjuangan, Golkar dan lainnya masih belum ada tokoh yang ditonjolkan.

"Hari ini kita lihat hanya ada kader dari PAN dan Demokrat. Artinya ada krisis di tubuh Parpol dalam melahirkan kader pemimoin masa depan," bebernya.

Syarat lahirnya rekomendasi dukungan partai politik, kata Dori, setidaknya kandidat sudah membawa pasangan calon untuk mendaftar sebagai partai pengusung dalam memburu perahu dukungan.

"Parpol selalu bersandarkan kepada hasil survei dalam memberikan dukungan. Apakah problematikan mahar politik yang lemah oleh kandidat, sepertinya tidak juga. Yang jelas, hari ini belum ada kandidat yang berani menyatakan sikap dalam menggandeng calon wakilnya," jelasnya.

Oleh karenanya, Pilkada di Muaro Jambi saat ini tidak melihat kekuatan Parpol, tapi lebih ke kekuatan personal atau kandidasi politik. "Parpol tidak ada kadernya yang bisa didorong maju," tukasnya.

Hal senada juga disampaikan, Pahrudin Pengamat Politik Jambi lainnya. Dia menyebutkan, bahwa dinamika Politik di Muaro jambi sedikit unik dibandingkan dengan daerah lain.

Munurutnya, ada beberapa faktor yang menyebabkan belum ada rekomendasi dukungan dari partai politik untuk para kandidat yang akan bertarung, seperti halnya belum adanya tokoh-tokoh yang dominan artinya tokoh-tokoh ini nyaris pada posisi setara. 

"Katakanlah yang selalu muncul dalam survei ada Masnah, BBS dan mantan Pj Bupati Bachyuni. Tetapi jarak diantara mereka gepnya relatif kecil berbeda dengan daerah lain seperti Merangin, Tebo yang cukup tinggi," katanya.

Ditambah lagi, kata Dia, nama-nama ini masih sangat diperlukan analisis melihat oeluang kemenangnnya dengan begitu cermat oleh Partai Politik sebelum mengusung Calon-calon ini.

"Saya pikir itu faktor utama yang mendasari kenapa partai politik belum ada satupun yang mengeluarkan rekomendasi," tuturnya. (wan)