Raker Dengan Kementerian ESDM, Sy Fasha Bicara Soal Kuota Batubara Jambi Hingga Kemacetan di Jalan Umum

Raker Dengan Kementerian ESDM, Sy Fasha Bicara Soal Kuota Batubara Jambi Hingga Kemacetan di Jalan Umum

Posted on 2024-11-14 15:19:38 dibaca 1832 kali

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI-Komisi XII DPR RI menggelar rapat kerja dengan Kementerian ESDM yang dihadiri oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia bersama para Dirjen di lingkung Kemen ESDM Rabu kemarin (13/11).

Dalam Raker tersebut, anggota Komisi XII DPR RI H Sy Fasha dari Fraksi Partai NasDem Dapil Jambi, menyampaikan ke menteri terkait alokasi batu bara di Provinsi Jambi.

Menurutnya, dalam penentuan jumlah kuota batu bara di Jambi, ia mengusulkan kepada Kementerian ESDM agar melibatkan para wakil rakyat dari Komisi XII Dapil Jambi dalam menentukan kuota batu bara Jambi.

“Ini dilakukan agar tidak ada lagi pengalokasian yqng tidak sesuai dengan kemampuan produksi pelaku-pelaku usaha tersebut di Jambi,” ujar Fasha.

Pihaknya, kata Fasha, juga meminta agar alokasi quota batubara di Jambi duturunkan kebatas kemampuan para pelaku usaha tersebut.

“Kami selaku wakil rakyat Jambi, meminta penyesuaian alokasi itu. Makanya libatkan kami walil rakyat dalam pembahasan itu. Seperti contoh di tahun 2023 lalu, pemerintah mengalokasikan sebesar 36,5 juta ton namun yang mampu dieksplorasi dan diproduksi pengusaha batubara Jambi hanya 18 juta ton. Dan ditahun 2024 ini, kemampuan eksplorasi hanya sebesar 19,6 juta ton,” urai Fasha.

Selain itu, lanjut mantan walikota Jambi dua periode itu, saat ini transportasi batubara di Provinsi Jambi masih menggunakan jalan negara atau jalan umum. Jumlah mobil angkutannya bisa mencapai 40 ribuan mobil dengan sistem 20 ribu mengangkut batu bara ke jetty dan 20 ribu lagi balik ke mulut tambang.

“Akibatnya, sering terjadi kemacetan di jalan umum sampai dengan 60 Kilo Meter (KM) panjangnya,” tambahnya.

Saat ini, kata Ketua DPW NasDem Jambi itu, para pelaku usaha sedang melaksanakan pembuatan jalan khusus batubara sepanjang 128 KM ke jetty.

“Sebelum jalan khusus batubara diselesaikan para pelaku usaha batubara, maka Provinsi Jambi diberikan saja alokasi sesuai kemampuannya yaitu 20 juta ton, sampai dengan jalan khusus batu bara dapat diselesaikan,” urai Fasha.

Masalah lainnya yang patut menjadi perhatian bersama, kata Fasha, angkutan batubara di Jambi masih menggunakan BBM solar yang berasal dari SPBU yang berada disepanjang ruas jalan lintasan batu bara.

Tidak tanggung - tanggung, antrean di SPBU bisa mencapai ribuan mobil sehingga masyarakat yang berhak memakai solar subsidi tidak bisa terlayani.

“Penghematan BBM bisa dilaksanakan dengan perhitungan 40.000 mobil x 200 ltr / trip × 15 trip (bulan) x 12 bulan, sama dengan 1.440.000 KL, solar bisa dihemat subsidinya,” jelasnya.

Kerugian lainnya, kata Fasha, adalah kerusakan ruas jalan nasional senilai Rp 1, 3 Triliun serta korban jiwa (mahasiswa, dosen, warga) akibat supir batubara yant ugal-ugalan.

“Batubara itu melewati dua kampus terbesar di Jambi, Unja dan UIN. Itu kawasan padat yang dilintasi oleh ribuan mahasiswa Jambi. Kemacetan yang ditimbulkan itu juga beberapa kali menyebabkan mobil ambulance terjebak saat hendak membawa pasien ke rumah sakit,” sebutnya.

“Kemacetan akibat transportasi batubara menjadi salah satu penyebab naiknya inflasi di sektor sayuran (cabe dan bawang), di mana pasokan dari Kerinci-Curup tidak bisa masuk ke Kota Jambi karena keburu busuk di tengah jalan,” pungkasnya. (pas)

Copyright 2019 Jambiupdate.co

Alamat: Jl. Kapten Pattimura No.35, km 08 RT. 34, Kenali Besar, Alam Barajo, Kota Jambi, Jambi 36129

Telpon: 0741.668844 - 0823 8988 9896

E-Mail: jambiupdatecom@gmail.com