RDP Dengan Menteri Investasi dan Hilirisasi, Fasha Sampaikan Soal Hilirisasi Berbagai Sektor di Provinsi Jambi

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI-Komisi XII DPR RI menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Roesan Roeslani.

Dalam RDP tersebut, anggota Komisi XII dari Fraksi NasDem Dapil Provinsi Jambi yang juga Walikota Jambi periode 2013-2023, Sy Fasha menyampaikan beberapa permasalahan yang saat ini terjadi di Jambi.

Disampaikan Fasha, beberapa persoalan itu, yakni terkait permasalahan sumber energi yang berlimpah di Provinsi Jambi, akan didorong untuk bisa dimanfaatkan oleh maayarakat Provinsi Jambi dan daerah sekitarnya. Seperti energi panas bumi/geothermal di Kabupaten Kerinci yang berlimpah namun tidak bisa dimanfaatkan.

‘’Ini sangat kita sayangkan karena terkendala masuk dalam kawasan TNKS (Taman Nasional Kerinci Seblat) dan penugasan dari PLN yang belum keluar,’’ ujar Fasha.

Selain itu, sambung Fasha, terkait dengan sumber energi fosil yang berlimpah,  (batu bara) cadangan depositnya nomor 5 di Indonesia. Lalu Sumber Daya Air yang berlimpah dan memenuhi persyaratan untuk PLTA (Kerinci dan Merangin) akan didorong untuk dimanfaatkan. Hilirisasi kelapa sawit juga tidak lepas dari perhatian Ketua DPW NasDem Provinsi Jambi itu.

‘’Jambi itu termasuk  10 besar penghasil CPO (Crude Palm Oil)  dan juga CPKO (Crud Palm Kernel Oil), tetapi hanya dua hilirisasi di Jambi. Kami minta untuk investasi seterusnya,  mohon bantuan dari BKPM untuk mengarahkan investor-investor nasional untuk hilirisasi CPO ini ada di Provinsi Jambi. Apakah berbentuk minyak goreng nantinya, atau turunan dari itu sehingga kit tidak kehilangan stok lagi,’’ ujar Fasha.

Dalam RDP itu, Fasha juga menyinggung soal pembangunan jalan khusus batubara yang sampai saat ini belum juga selesai, serta pentingnya pembangunan Pelabuhan Ujung Jabung.

Selain hilirisasi kelapa sawit, Fasha juga menyampaikan tentang hilirisasi kulit manis atau casiavera yang sangat banyak tumbuh di Kabupaten Kerinci serta hilirisasi pinang yang notabenenya banyak terdapat di Tanjab Barat dan Tanjab Timur.

‘’Dalam waktu dekat akan dilakukan FGD dengan kementerian terkait, yakni Kementrian ESDM, Lingkungan Hidup, Kementerian Investasi dan Hilirisasi, PLN serta SKK Migas, agar masing -masing kementerian dan lembaga tidak lagi mengedepankan ego sektoral lembaganya.  Kalau ego sektoral masih dikedepankan maka energi yang berlimpah tidak akan bisa dimanfaatkan. Sama saja dengan pepatah ‘Ayam Mati di Lumbung Padi’,’’  pungkas Fasha. (pas)