Pastikan Kelancaran Arus Mudik Lebaran, Dinas PUPR Melalui UPTDWP Tangani Sejumlah Ruas Jalan Provinsi

Pastikan Kelancaran Arus Mudik Lebaran, Dinas PUPR Melalui UPTDWP Tangani Sejumlah Ruas Jalan Provinsi

Posted on 2025-03-18 15:29:00 dibaca 657 kali

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI - Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Jambi melalui UPTD Workshop dan Peralatan (UPTDWP) telah melakukan penanganan di beberapa ruas yang dianggap prioritas. Hal itu guna menunjang kelancaran arus mudik dan arus balik lebaran pada 1446 H/ 2025.

Kepala Dinas PUPR Provinsi Jambi Muzakir melalui Kepala UPTDWP M.Iwan Rahmadi menyatakan penanganan telah dilakukan beberapa waktu lalu untuk mengejar target fungsional jelang lebaran Idul Fitri. Untuk di Kota Jambi dilakukan penanganan ringan dan untuk di Kabupaten/Kota dilakukan penanganan ringan hingga rehabilitasi berat.

"Sejumlah ruas jalan ditangani berdasarkan identifikasi dan inventarisasi ruas jalan yang LHR-nya padat dan rawan, atau dikategorikan penanganan prioritas terdekat, ini yang dikejar dahulu jelang lebaran," ucap Iwan Kepada Jambi Ekspres.

Ia merincikan untuk Jalan di Kota Jambi ada 5 ruas jalan yang dilakukan patching (Penambalan). Yakni Jalan Ade Irma Suryani - Jalan Dr.Siwabesi - Jalan KH. Abdul Malik Jambi. Lalu pada Jalan Slamet Riyadi - Jalan Urip Sumoharjo. Selanjutnya, jalan Kapten Pattimura - Jalan Kapten Bakaruddin.

Selanjutnya, Jalan Gajah Mada - Jalan Hayam Wuruk. Serta satu ruas lainnya pada Jalan Prof.Dr.Sri Soedewi, Ms - Jalan Yusuf Singedekane - Jalan H.A.Manap - Jalan Arief Rahman.

"Saat ini sudah 80 persen, ini telah kami lakukan segera karena UPTD Workshop dan peralatan punya sumber daya dan alat berat yang bisa digerakkan cepat," terangnya.

Selain patching, ada metode penanganan lain yang lebih berat dilakukan. Seperti rehabilitasi atau perkerasan terbuka di sejumlah titik jalan di Kabupaten/Kota.

Seperti dilakukan pada Jalan Sudirman (Muara Bulian) Kabupaten Batanghari. Juga pada ruas Muara Tebo - Simpang Logpon (Padang Lamo) Kabupaten Tebo, yang saat ini dijadikan jalan alternatif dari Jambi-Sumbar atau sebaliknya.

Selanjutnya pada Tempino - Batas Kabupaten Muaro Jambi / Kab. Batanghari-Batas Kota Muara Bulian. Simpang Penerokan - Simpang Suka Makmur / Sungai Bahar Kabupaten Ma. Jambi/Batanghari. 

Perkerasan terbuka juga dilakukan pada ruas Desa Simpang/Berbak - Simpang Jembatan Muara Sabak Kabupaten Tanjabtim. Lokasinya berada di Lambur 1 dan Lambur 2 Tanjabtim.

"Untuk ruas ini terus dilakukan penanganan rehab berat (rekonstruksi) atau kondisinya struktur pondasi jalan sudah tak ada lagi. Targetnya jelang H-5 akan kami lakukan penanganan karena ruas ini panjang, jalannya cukup parah dan banyak angkutan melebihi muatan," jelas Iwan.

Selanjutnya, ada metode penanganan lainnya penanganan longsor dilakukan pada ruas jalan Simpqng Pulau Rengas - Muara Siau - Dusun Tuo – Jangkat Kabupaten Merangin. Lalu, Pekan Gedang / Batang Asai - Ma. Talang – Jangkat Kabupaten Sarolangun. Serta pada Simpang Pasar Masurai - Koto Tapus Kabupaten Merangin.

"Juga ada metode keempat penanganan Grading yakni dilakukan pada Simpang Pulau Rengas - Muara Siau - Dusun Tuo – Jangkat," terangnya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi Ivan Wirata langsung melakukan peninjauan lapangan di Kota Jambi pada Senin (17/3/2025). Ivan menyebutkan bahwa kerusakan jalan di beberapa titik sudah cukup parah dan memerlukan perhatian segera dari pihak terkait, baik pemerintah provinsi maupun pemerintah kota.

Ruas jalan pertama yang ditinjau seperti Jalan Ade Irma Suryani- Jalan Siwabessy-Jalan KH Abdul Malik sepanjang 4.821 Meter dengan titik kerusakan ringan ada sekitar 5 titik.

“Untuk yang rusak ringan, itu bisa langsung di patching. Yang memang gunanya untuk proses perbaikan aspal yang rusak, seperti lubang, retak, atau penurunan permukaan. Tujuannya adalah untuk mengembalikan kondisi jalan menjadi rata dan aman. Sehingga masyarakat bisa tetap melaju dengan aman dan nyaman. Mengingat lokasi ini sumber kemacetan, tepat berada di pintu masuk jembatan Batanghari satu,” jelas Ivan.

Sedangkan untuk ruas lainnya, Ivan mengungkapkan rata-rata jalan rusak karena 2 yang penyebab utama. Yakni, pertama disebabkan dilintasi Kendaraan Over Dimensi Over Load (ODOL) dan kedua adalah air.

"Karena tidak adanya drainase di bahu kiri dan kanan jalan mengakibatkan curah hujan langsung turun dan berkumpul di aspal. Aspal menjadi keropos, rusak dan terjadilah paling parahnya nanti jalan putus atau longsor. Ini harus diantisipasi, makanya untuk sementara langkah awal kita hanya bisa patching dulu. Yang penting fungsional dari jalan terpenuhi, baru nanti kita paripurnakan untuk perbaikan optimal, mengingat kondisi fiskal daerah,” ungkap Ivan. (aan)

Copyright 2019 Jambiupdate.co