Anggota Komisi XII DPR RI Sy Fasha Dialog Dengan Mahasiswa di Jambi

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI-Anggota Komisi XII DPR RI, Syarif Fasha, menggelar kegiatan sosialisasi Undang-Undang (UU) bersama mahasiswa dari Badko HMI Jambi dan HMI Cabang Jambi.

Kegiatan yang dilaksanakan pada 17 Juni 2025  ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Selain sosialisasi UU, Syarif Fasha juga berdiskusi dengan mahasiswa terkait berbagai persoalan yang terjadi di Provoinsi Jambi, seperti persoalan batu bara dan banjir di kawasan Jambi Bisnis Centre (JBC).

Syarif Fasha mengatakan bahwa sebagai wakil rakyat, ia ingin memastikan bahwa masyarakat Jambi memiliki akses informasi yang akurat tentang peraturan perundang-undangan.

Mahasiswa yang hadir dalam kegiatan ini sangat antusias dan aktif dalam berdiskusi. Mereka berharap bahwa kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan untuk meningkatkan pemahaman dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan.

''Hasil dari sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran hukum, menghormati hak dan kewajiban, serta memahami budaya hukum yang mengedepankan sikap dan perilaku taat aturan,'' ujarnya.

Pentingnya kegiatan sosialisasi undang-undang ini merupakan proses yang berkelanjutan dan penting untuk memastikan bahwa masyarakat memahami, menghargai, dan mematuhi hukum yang berlaku. ‘’Dengan pemahaman yang baik, masyarakat dapat berpartisipasi aktif dalam pembangunan negara dan mewujudkan kehidupan yang lebih baik,’’ kata Fasha.

Soal banjir di JBC, Fasha mengatakan, pembangunan JBC (Jambi Business Center) di Kota Jambi, seperti halnya pembangunan lainnya, tunduk pada berbagai peraturan perundang-undangan.

Secara umum, pembangunan JBC harus sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Jambi, peraturan zonasi, izin mendirikan bangunan (IMB), serta peraturan terkait lingkungan hidup dan sumber daya air. Selain itu, karena JBC berlokasi di kawasan yang rawan banjir, peraturan terkait penanggulangan bencana juga menjadi perhatian utama. (*)