RS Khusus Kanker Muaro Jambi Ditargetkan Beroperasi April 2026, Fokus Integrasi dengan BPJS

JAMBIUPDATE.CO, MUARO JAMBI - Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi menargetkan Rumah Sakit Khusus Kanker akan mulai beroperasi pada April 2026. Pembangunan dan pengadaan alat medis kini telah memasuki tahap signifikan, dengan sejumlah peralatan penunjang sudah tersedia di lokasi.

Kepala Dinas Kesehatan Muaro Jambi,  Afif Udin, menyampaikan bahwa meski secara fisik rumah sakit hampir siap, pihaknya kini tengah fokus pada proses koordinasi dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Koordinasi ini bertujuan agar layanan pengobatan kanker di rumah sakit tersebut bisa ditanggung oleh BPJS.

BACA JUGA: Program Makanan Bergizi Gratis Mulai Jalan di Kerinci, Bupati Monadi Lakukan Launching Perdana

“Kami memahami bahwa beban biaya pengobatan kanker sangat tinggi. Oleh karena itu, koordinasi dengan BPJS sangat penting agar ketika rumah sakit ini beroperasi, masyarakat tidak terbebani secara finansial,” ujar Afif.

Namun, Afif menjelaskan bahwa pada tahap awal operasional, RS Khusus Kanker Muaro Jambi akan difungsikan terlebih dahulu sebagai fasilitas penunjang. Hal ini untuk mengantisipasi apabila integrasi dengan sistem klaim BPJS belum sepenuhnya tuntas saat pembukaan nanti.

BACA JUGA: Aksi Pencurian di Warung Wak Tum Terekam CCTV, Polisi Buru Pelaku

“Kalau nanti belum bisa langsung diklaim melalui BPJS, kami tetap akan operasionalkan layanan tambahan ini sebagai penunjang. Tapi kami upayakan agar seluruh regulasi dan syarat administrasi dari BPJS bisa terpenuhi sebelum pembukaan,” tambahnya.

Menurutnya, pembiayaan pengobatan kanker sangat mahal dan berisiko membebani masyarakat jika tidak ditanggung JKN. Oleh karena itu, integrasi layanan kanker ke BPJS menjadi kunci utama agar rumah sakit dapat memberikan layanan maksimal sejak awal beroperasi.

BACA JUGA: Total Ada 128 Pejabat Baru yang Dilantik Maulana, Berikut Daftar Lengkapnya...

“Kami tidak ingin RS ini hanya menjadi bangunan tanpa fungsi. Jika layanan belum terintegrasi dengan BPJS, tentu akan menyulitkan masyarakat yang membutuhkan pengobatan,” tegasnya.

BACA JUGA: Tak Ada yang Mengundurkan Diri, 190 PPPK Paruh Waktu Batang Hari Diusulkan NIP

Afif menambahkan, pihaknya saat ini terus menjalin koordinasi intensif dengan BPJS Kesehatan dan Kementerian Kesehatan untuk mendorong percepatan proses integrasi layanan. 

“Tanpa dukungan BPJS, keberadaan rumah sakit kanker ini akan kehilangan makna utamanya, yaitu menyediakan layanan pengobatan yang terjangkau dan dekat bagi masyarakat,” tutupnya. (wan)