PRESTASI: Wilman dengan alat pancing dan tropi yang berhasil ia boyong pulang.
Berhasil Menangkan Dua Unit Mobil dan Uang Ratusan Juta
MEMANCING adalah sebuah hoby yang dimiliki oleh beberapa orang. Bahkan tak jarang hoby tersebut memberikan rezeki kepada mereka yang menggelutinya. Ini yang dirasakan oleh Wilman Jaya, salah satu pemancing ulung asal Jambi Bulian.
Berperawakan sedikit bongsor namun ramah merupakan ciri dari lelaki asal Muara Bulian yang satu ini, yakni Wilman Jaya. Pada 2012 lalu, menjadi tahun manis bagi dia.
Pengusaha muda asal Muarabulian itu mampu mengukir prestasi membanggakan. Dia keluar sebagai juara satu secara beruntun pada lomba mancing di tiga tempat berbeda di Pulau Jawa. Keberhasilan itu diraih Wilman dalam jangka waktu yang relatif singkat. Yakni dalam tiga bulan beruntun pada September, November dan Desember 2013 lalu.
Wilman pun berhasil memboyong pulang beberapa hadiah, seperti dua unit mobil dan uang tunai ratusan juta rupiah. Lomba memancing pertama yang dijuari Wilman di Cibubur, pada September. Wilman mendapat juara I setelah mendapat tangkapan ikan mas dengaan ukuran 10, 6 Kg. Dia pun mendapat hadiah berupa satu unit Toyota Rush dalam kejuaran ini.
Prestasi Wilman berlanjut pada turnamen lomba memancing di Telaga Metro, Cengkareng pada November. Wilman yang mengunakan pancingan senilai Rp 15 juta kembali mendapat tangkapan terbesar diantara 80 peserta.
Hadiah berupa satu unit Toyota Veloz beserta uang tunai Rp 95 juta berhasil dibawanya pulang ke Muarabulian. Satu bulan kemudian, Wilman kembali mengikuti turnamen lomba mancing di Padalarang, Bandung.
--batas--
Lagi-lagi wilman mendapat tangkapan ikan mas terbesar dengan bobot 12 kg. Dia kembali mendapat hadiah berupa uang tunai Rp 150 juta. “Turnamen ini sama sekali tidak ada hadiah mobil, cuman uang tunai Rp 150 juta,” kata Wilman Jaya, saat ditemui di rumahnya, di Depan Pasar Baru, Muarabulian.
Nama Wilman pun saat itu melejit dan bahkan sangat ditakuti sesama peserta turnamen. Tidak sedikit diantara peserta selalu mempertanyakan umpan yang dia pakai. Wilman tentu saja tidak mau berterus terang. Dia hanya berupaya menerangkan kalau umpan yang dipakai sama seperti peserta yang lain.
Wilman mengaku umpan yang digunakannya ketika mengikuti turnamen berupa air liur walet. Umpan itu dibeli dengan harga Rp 7 juta untuk satu kilogramnya. Akan tetapi, umpan tersebut tidak semata-mata akan membuat seseorang menjadi juara, semua tergantung dari keberuntungan. “Yang paling penting kita ikut turnamen untuk menyalurkan hobi, bukan untuk keluar sebagai yang terbaik. Kalau memancing sudah menjadi beban, pasti tidak enak. Itu saja kuncinya,” kata Wilman.
Ikut dalam turnamen memancing membutuhkan dana yang tidak sedikit. Untuk mendaftar saja, peserta harus rela mengeluarkan dana pada kisaran Rp 20 juta hingga Rp 35 juta. Belum lagi peralatan pancing peserta yang bernilai belasan juta, plus umpan dengan nilai tujuh jutaan. Wilman sendiri tidak pernah ragu untuk mengeluarkan nilai rupiah itu.
Demi menyalurkan hobinya, Wilman tidak segan-segan menguras isi tabungan. Istrinya, Witi Sulinsih bahkan memberikan dukungan kepadanya. Sama sekali tidak pernah ada protes yang dilancarkan istrinya.
Memancing telah dilakoni Wilman sejak kecil. Ketika itu dia masih berdomisili di Desa Betung, Kabupaten Pangkalan Balai, Sumatera Selatan. Malahan, karena hobinya, dia pernah bolos dari sekolah untuk memancing. Bahkan pernah lupa jalan pulang ke rumah karena keasikan memancing di dalam hutan. “Hari sudah malam, saya tidak tahu lagi jalan pulang. Untung warga nyariin saya,” ungkapnya.
Hobi memancing itu tidak bisa dilupakan Wilman hingga pindah ke Muarabulian. Setiap saat dia selalu menyalurkan hobi itu, hingga pada tahun 2008 dia mengikuti turnamen di Pulau Jawa.
Hasilnya ternyata membanggakan, dia berhasil menjadi juara satu dan berhak mendapat mobil CRV putih. Hobi itu terus berlanjut sampai saat ini. Bahkan waktu dekat ini Wilman berencana ikut turnamen di pulau jawa, Nilai pendaftaran sebesar Rp 46 juta. (*)
Penulis : IRVA GUSNADI, jambi ekspres