SENGETI- Setelah selama lebih kurang 2 tahun dilakukan pemekaran antara Kecamatan Sungai Bahar dengan Kecamatan Bahar Selatan, dan telah selama 1 tahun melayani masyarakat, namun hingga kini kantor camat Kecamatan Bahar Selatan belum teraliri listrik.
Hal ini memaksa para perangkat kecamatan memanfaatkan tenaga disel untuk menghidupkan peralatan elektronik seperti komputer, printer dalam melayani msyarakat, hal ini tentu menyulitkan pelayanan masyarakat dan memerlukan biaya yang cukup tinggi.
"Kami saat ini memakai tenaga disel untuk menghidupkan komputer, itupun hanya dihidupkan saat dibutuhkan melayani masyarakat, jika jam kerja tetapi tidak ada pelayanan masyarakat maka disel tidak kami gunakan, biaya yang kami keluarkan cukup tinggi," ujar Camat Bahar Selatan Tusiem
Terkait belum adanya aliran listrik di kantor camat, Tusiem mengatakan dari informasi yang didapatnya pemasangat aliran listrik akan dilakukan pada tahun ini. "Tahun ini telah dianggarkan pemkab, tinggal menunggu realisasinya saja," jawabnya.
Tusiem mengatakan hingga kini kantor camat milik mereka belum juga diresmikan pemakaiaannya, namun tetap digunakan untuk melayani masyarakat. "Belum diresmikan penggunaannya, berhubung kepentingan masyarakat maka kami telah memanfaatkannya," imbuhnya
Sementara Wakil Ketua I DPRD Muarojambi, Fahmi Mei SE, mengatakan di Sungai Bahar kebutuhan akan aliran listrik masyarakat sangat besar hal ini terungkap dalam kunjungannya saat melakukan reses di dapil Mestong Bahar. "Saat reses harapan masyarakat paling banyak ialah teraliri listrik, perbaikan jalan dan jembatan, tentu hal ini akan segera di akomodir oleh DPRD Muarojambi," ujarnya
Fami mengatakan usulan akan dibahas pada paripurna nantinya, prioritas atau tidaknya tergantung hasil dari paripurna. "Andaikata hal tersebut disetujui oleh anggota dewan yang lainya dan pemerintah kabupaten siap untuk membangunya apa salahnya dan hal itu akan kita bahas terkait anggaran yang tersedia," tandasnya. (sumber: jambi ekspres)