Jelang pemilihan legislatif, anggota DPRD Provinsi Jambi sepertinya makin malas untuk ke kantor. Mereka lebih banyak meluangkan waktunya untuk turun ke daerah pemilihan (Dapil) mereka masing-masing.
Dalam beberapa pekan ini saja, terpantau gedung dewan sepi. Hanya pada saat ada agenda penting saja gedung rakyat tersebut terlihat ramai. Contohnya saja ketika akan dilakukan paripurna penetapan alat kelengkapan dewan pekan lalu.
Zoerman Manaf, Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi tak membantah hal tersebut. Menurutnya, saat ini alat kelengkapan dewan di DPRD Provinsi Jambi baru saja terbentuk. “Jadi memang sudah dijadwalkan ada yang ke daerah-daerah dan ke luar. Jadi itu persetujuan ke lur daerah untuk konsultasi ke Palembang saya baru satu kali mengeluarkan. Kegiatan di DPRD juga masih sepi. Karena memang kegiatan itu untuk ke luar daerah minggu lalu sudah selesai. Besok (hari ini, red) ada paripurna internal penyerahan hasil reses yang lalu. Karena kita sudah mau masuk masa reses lagi,” ungkapnya.
Zoerman Manap, Waka DPRD Provinsi Jambi:
Itu mungkin saja. Tapi, di dewan sudah dijadwalkan oleh banmus. Jadi misalnya tak ada jadwal ya silahkan saja dia turun.
Soal dugaan banyak anggota dewan yang tak ngantor karena sibuk sosialisasi ke dapilnya masing-masing, dia juga tak membantahnya. “Itu mungkin saja. Tapi, di dewan sudah dijadwalkan oleh banmus. Jadi misalnya tak ada jadwal ya silahkan saja dia turun,” sebutnya.
Yang jelas, katanya, semua kegiatan di dewan sudah terjadwalkan dengan baik. Sehingga, jika ada agenda memang dewan pasti akan datang ke kantor. “Kalau tak ada jadwal seperti saya, kalau kantor ada perlu mungkin bisa datang menemui saya di luar. Memang sekarang jadwal belum ada, jadi bisa saja mereka datang ke dapil mereka, itu kesempatan mereka,” tukasnya.
--batas--
Hanya saja, dia menegaskan, tugas dewan memang lebih banyak di luar kantor. “Jadi di dewan ini, 30 persen di kantor dan 70 persen keluar. Kita kan harus pro aktif menyerap aspirasi ke masyarakat. Kalau tidak turun ke daerah bagaimana mau menyerap aspirasi,” tandasnya.
Sementara itu, Madian Saswadi, Ketua Fraksi PAN DPRD Provinsi Jambi yang dimintai pendapatnya menyatakan, memang salah satu fungsi anggota DPRD adalah melakukan fungsi pengawasan. Sehingga, katanya, anggota dewan tak harus selalu berada di kantor. “Artinya memang ada kegiatan yang harus ada di kantor, misalnya bahas anggaran dan legislasi. Kan anggaran belum dan legislasi baru mau dimulai, makanya kawan-kawan banyak di lapangan,” ujarnya.
Lagipula, sambungnya, dewan yang berada di luar kantor bukan hanya melakukan sosialisasi saja. “Namun menerima aspirasi juga. Ini kan tak perlu dipersoalkan sekali, sepanjang tupoksi dijalankan. Bagi kita silahkan di lapangan sepanjang tupoksinya masih dijalankan,” ungkapnya.
Dia menyatakan, sorotan yang ada terhadap dewan sering tak berada di kantor, itu sebagai hal yang biasa. “Soal sorotan sah-sah saja sepanjang memang kawan-kawan menjalankan tugasnya,” pungkasnya.
Sementara Adman Djambak, Ketua Fraksi Hanura yang diminta pendapatnya menyampaikan hal yang kurang lebih sama. Dia mengakui memang gedung dewan sering terlihat sepi. “Memang tak full ada di kantor, hanya saja di komisi itu ada. Tidak semuanya turun, setidaknya separo dari anggota komisi harus ada di tempat,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, tampak sepinya gedung dewan dikarenakan memang kehadiran dewan tidak serentak ke kantor tersebut. “Ini kelihatan suasana sepi saja, karena memang kegiatan berkurang karena, efekstif bekerja kita ini hanya sampai bulan 8 nanti. Jadi rancangan kegiatan yang dilakukan tak banyak. Di Baleg saja ada 6 ranperda yang akan dibahas,” ujarnya.
Dia mengakui, memang kegiatan dewan saat ini menuturn. Mengingat memang masa kerja dewan yang efektif hanya hingga Agustus mendatang. “Memang kita akui kegiatan menurun, namun kita selalu ada. Datang itu yang jelas tak serentak. Kelihatan sepi itu memang begitu. Kami tak membantah sepi, tapi selalu ada dewan pasti kalau ada yang mau datang ke komisi,” tandasnya.
sumber: jambi ekspres