Penyebab antrean Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU Nusa Indah dan Simpang Pucuk beberapa hari ini terjawab sudah. Kemarin, secara gamblang, pihak Pertamina menyebutkan, hal ini dikarenakan adanya penyetopan suplai BBM ke SPBU di depan IAIN Telanai. Penyetopan tersebut terkait masih adanya kasus pihak terkait dengan aparat kepolisian.
‘‘SPBU dekat IAIN itu distop suplay karena ada masalah sama polisi,’‘ kata Arief Wahyu, Sales Representatif Bahan Bakar Minyak, Pertamina Jambi kepada harian ini.
Dirinya menolak, antrean panjang yang beberapa hari belakangan terlihat di SPBU simpang pucuk dan Nusa Indah diakibatkan stok yang berkuran
‘‘Bisa jadi suplay disana (SPBU telanai, red) nggak ada, jadi masyarakat yang biasa isi BBM disana beralih karena pilihannya untuk mengisi BBM hanya di Simpang Pucuk dan Nusa Indah,’‘ sebutnya.
Akan tetapi, katanya, untuk mengantisipasi lonjakan konsumen di dua SPBU tersebut, yakni Simpang Pucuk dan Nusa Indah, pihaknya sudah mengalihkan jatah SPBU Telanai untuk kedua SPBU tersebut.
‘‘Tambahannya selama di SPBU IAIN (Telanaipura, red) ditutup, maka jatahnya dialihkan ke dua SPBU itu (Nusa Indah dan Simpang Pucuk, red),’‘ ungkapnya.
Ditanya, berapa jatah SPBU telanai tersebut per harinya? Dia mengatakan, perhari jatah SPBU itu sebanyak 10 KL untuk solar dan 16 KL untuk premium. ‘‘Jadi bisa jadi dibagi solarnya 5 KL ke SPBU Simpang Pucuk dan 5 KL lagi dibagi. Ke SPBU Nusa Indah,’‘ terangnya.
Sayangnya, dia enggan membeberkan apa persoalan SPBU itu hingga berurusan dengan kepolisian. Dirinya mengatakan, untuk BBM jenis premium sangat jarang terjadi antrean. ‘‘Kalau solar mungkin saja,’‘ sebutnya.
Dia menegaskan, posisi suplay BBM dari Pertamina aman. ‘‘Antrean itu bisa dikarenakan force majer. Yang jelas posisi suplay kita normal,’‘ katanya.
Dikatakannya, di masa liburan seperti saat ini, memang aktifitas cenderung meningkat. Sehingga, kebutuhan masyarakat menjadi bertambah. ‘‘Bisa jadi meningkatnya aktifitas jadi kelihatan ramai. Lagian antre kan minyaknya masih ada. Makanya, bisa jadi karena kebutuhan meningkat. Apalagi ini liburan,’‘ ungkapnya.
Sayangnya, saat ditanya berapa jumlah stok BBM saat ini untuk semua jenis dan ketahanannya, dia mengakui tak mengetahui pasti. ‘‘Kalau itu di depot,’‘ jelasnya.
Akan tetapi, dia menyebutkan, perhari jumlah BBM yang disuplay pihaknya untuk seluruh SPBU yang ada di Provinsi Jambi, rata-rata sebanyak 1. 100 KL sampai 1. 200 KL untuk jenis premium. Sementara solar 800 KL sampai 850 KL perhari.
‘‘Itu untuk sebanyak 61 SPBU se Provinsi Jambi. Jadi, satu SPBU ada yang 20 KL atau 30 KL premium perhari. Disesuaikan dengan lokasi dan besarnya dari SPBU itu sendiri. Yang jelas, kondisi sampai saat ini kita jamin aman,’‘ tandasnya.
Sementara itu, terkait penyetopan suplay BBM ke SPBU Telanai, dibenarkan oleh Kapolsek Telanaipura, Kompol Lukman. Menurut dia, SPBU Telanaipura masih dalam penyelidikan atas kasus diamankannya tiga orang warga (25/3) sekitar pukul 10.00 WIB lalu di SPBU tersebut akibat mengisi minyak dengan menggunakan tedmon yang dipasang didalam sebuah mobil jenis Isuzu Phanter.
Tiga orang tersebut adalah HR (26), MZ (37), dan ZA (59). Dari tangan tersangka berhasil diamankan barang bukti satu unit mobil jenis Panter, dan 200 liter minyak. “Saat ini ketiga tersangka dan barang bukti diamankan dan diproses oleh Subdit IV Ditkrimsus Polda Jambi dengan disangkakan Pasal 55 UU 22 Tahun 2001,” ujar Lukman. (sumber: jambi ekspres)