PEMADAMAN: Petugas BPBD saat melakukan pemadaman api di lokasi Tahura.
Seminggu Tidur di Lokasi Kebakaran bersama Asap
Kebakaran lahan Gambut yang terjadi di Taman Hutan Raya (Tahura), Kecamatan Kumpe Ilir, Kabupaten Muarojambi satu pekan lalu membuat sibuk seluruh petugas yang ada di BPBD Kabupaten Muarojambi.
KEPULAN asap membumbung tinggi terlihat memenuhi pemandangan di Lokasi Tahura sempat membuat khawatir pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Muarojambi. Pasalnya, di lahan yang mayoritas Gambut ini api terlihat semakin membesar dan meluas akibat tiupan angin yang bertiup kencang.
Pihak BPBD Muarojambi yang turut menjadi Tim pemadaman kabakaran lahan sempat bertutur mengenai pengalaman mereka saat memadamkan kebakaran kebakaran yang terjadi 1 minggu lalu tersebut, dimana mereka harus menggunakan peralatan lengkap saat masuk dalam kepulan asap tersebut.
Kepala BPBD Muarojambi, A. Zakir Spd, pihaknya telah menurunkan kekuatan penuh untuk membantu pemadaman lahan Tahura. Malah mereka harus relah tidur di lokasi kebakaran meninggalkan keluarga selama 1 minggu lamanya.
Pihak BPBD juga mengatakan bahwa kepulan asap tersebut malam membuat pandangan menjadi sangat gelap. “Kami berusaha memadamkan api disekitar lahan yang terbakar, saat melakukan pemadaman kami berada dalam kepulan asap tersebut, jangankan untuk melihat untuk berbicara saja sulit karena mulut tertutup masker yang sangat tebal,”katanya.
Ada juga kalanya dimana para petugas yang memadamkan api malah harus seringkali keluar dari kepulan asap untuk bernapas, sebab dalam lokasi asap tersebut, walaupun memakai masker tetap terasa pengap. “Setiap 15 menit petugas harus keluar dari kepulan asap hanya sekedar untuk menghirup udara segar,”terang Zakir
Perjuangan petugas BPBD harus diacungi jempol, dimana dalam keterbatasan anggaran yang ada mereka secara naluri tetap menjalankan tugas memadamkan api.
“Kami BPBD tidak memiliki anggaran yang besar, namun secara naluri kami merasa ikut bertanggungjawab untuk memadamkan api tersebut, terlebih lokasi yang jauh dan sulit dijangkau,”imbuhnya.
Sebuah harapan mulai hadir saat hujan pertama usai kemarau panjang membasahi lahan Tahura tersebut, walaupun saat ini tetap tidak mampu memadamkan apis ecara total namun hujan menjadi penyejuk petugas dalam bekerja.
“Saat turun hujan kami semua sempat bersujud syukur karena akan memadamkan kebakaran, sebab upaya pemadaman yang kami lakukan sangat terbatas dan tidak dapat menjangkau seluruh lokasi,”ujarnya. (*)
Sumber : ELAN REINWARDT, Jambi Ekspres